Prihatin Kebakaran di Wonocolo, Senator Lia Istifhama Ingatkan Pentingnya Akses Gang dan APAR Aktif

Dr. Lia Istifhama, Anggota DPD RI menyambangi korban kebakaran di kawasan padat penduduk di Jemur Wonosari Gang Masjid, Wonocolo, Surabaya. foto : B59 for ayojatim.
Dr. Lia Istifhama, Anggota DPD RI menyambangi korban kebakaran di kawasan padat penduduk di Jemur Wonosari Gang Masjid, Wonocolo, Surabaya. foto : B59 for ayojatim.
JSL

SURABAYA – Kebakaran besar melanda kawasan padat penduduk di Jalan Jemur Wonosari Gang Masjid, Wonocolo, Surabaya, 17 September 2025, sekitar pukul 21.00 WIB.

Api yang diduga berasal dari kompor lupa dimatikan di sebuah rumah kos dengan cepat merembet ke bangunan lain di sekitarnya.

Dalam hitungan menit, kobaran api meluluhlantakkan tujuh rumah, terdiri dari empat kontrakan non-permanen, tiga kamar kos non-permanen, dan dua kamar kos permanen. Kerugian materiil ditaksir mencapai lebih dari Rp210 juta.

Musibah kebakaran ini mendapat perhatian banyak pihak. Salah satunya Anggota DPD RI, Lia Istifhama, atau akrab disapa Ning Lia, yang turun langsung ke lokasi.

Putri KH Masykur Hasyim itu hadir menyapa, memeluk, dan menguatkan para korban yang kehilangan tempat tinggal.

“Dalam lima menit, tujuh rumah terbakar. Ini bisa terjadi di mana saja. Kita harus memikirkan bagaimana caranya agar tidak terjadi lagi. Bukan hanya kuratif, tapi juga preventif,” tegas Ning Lia.

Menurutnya, warga perlu memiliki kesiapan lebih baik dalam menghadapi bencana. Saat ini memang tersedia alat pemadam api ringan (APAR) di setiap RT, namun jumlahnya masih terbatas dan sebagian sudah kedaluwarsa.

“Kalau ada satu APAR yang rusak atau bermasalah, setidaknya ada APAR lain yang bisa jadi cadangan. Semakin banyak APAR, semakin bagus. Karena waktu sangat menentukan saat api mulai muncul,” kata Ning Lia, satu-satunya senator peraih Legislatif Awards 2025 tersebut.

Selain soal APAR, Ning Lia juga menyoroti persoalan akses jalan di kawasan padat penduduk seperti Jemur Wonosari. Gang-gang sempit membuat petugas pemadam kesulitan menjangkau titik api, sehingga api cepat membesar.

“Ini adalah problem besar yang harus kita selesaikan bersama. Pemerintah perlu membantu warga dengan memperhatikan akses jalan umum di kawasan padat. Supaya jika ada musibah, entah kebakaran atau bencana lainnya, penanganan bisa lebih cepat,” jelasnya.

Perempuan yang kerap dijuluki Senator Cantik itu menekankan, musibah bisa menimpa siapa saja dan di mana saja. Karena itu, kolaborasi antara pemerintah dan warga dalam hal pencegahan menjadi sangat penting.

Di balik suasana duka, Ning Lia menyaksikan langsung Posko Kebakaran yang menjadi bukti semangat gotong royong yang begitu kental dari warga Jemur Wonosari.

Banyak tetangga yang rela membuka pintu rumahnya untuk menampung korban kebakaran sementara waktu. Bahkan, bantuan dana dikumpulkan jadi satu dan rencananya akan dipergunakan untuk pembangunan rumah semi permanen sembari menunggu kepastian pembangunan serta bantuan dari pemerintah.

“Ini adalah wujud kebersamaan dan modal sosial yang kuat. Saya benar-benar terharu melihat warga di sini saling bahu-membahu. Semangat seperti ini harus dijaga, karena gotong royong adalah jati diri bangsa kita,” ujar Ning Lia, yang dinobatkan sebagai Wakil Rakyat di Jawa Timur Paling Disukai dan Terpopuler versi ARCI.

Para korban kini mendapat bantuan dari berbagai pihak. Sejumlah sekolah menyalurkan donasi pakaian, sementara Dinsos Jatim dan BPBD Jatim memastikan kebutuhan logistik, permakanan, dan bantuan darurat tersedia.

Muhaimin, anggota DPRD Surabaya yang kehadirannya bersamaan Ning Lia, mengapresiasi kepeduliannya.

“Jangan khawatir, ada Ning Lia dari DPD RI, Ibu Khofifah, dan semua stakeholder Kota Surabaya yang siap membantu. Pasti akan diupayakan bantuan terbaik,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan warga, kebakaran berawal dari kos milik Tennia Suprihatin (42). Api muncul akibat kompor yang lupa dimatikan, lalu merambat ke kayu bangunan semi permanen hingga menjadi kobaran besar.

“Meski hanya puing yang tersisa, kami merasa sangat terbantu karena semangat kebersamaan warga Jemur Wonosari menjadi cahaya harapan bagi para korban untuk kami bangkit kembali,” pungkasnya.

Editor : Diday Rosadi