Fenomena Blood Moon, NU Jatim Imbau Warga Laksanakan Sholat Gerhana

Himbaun sholat gerhana PWNU Jatim saat fenomena Blood Moon. Foto: Ayojatim
Himbaun sholat gerhana PWNU Jatim saat fenomena Blood Moon. Foto: Ayojatim

SURABAYA – Fenomena langit gerhana bulan total yang akan terjadi pada Ahad malam hingga Senin dini hari, 7–8 September 2025, menjadi perhatian umat Islam di seluruh dunia. Selain keindahan astronomi, momen ini juga memiliki dimensi spiritual yang sangat penting.

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur melalui Lembaga Falakiyah NU mengumumkan bahwa pada Ahad malam hingga Senin dini hari, 7–8 September 2025, akan terjadi gerhana bulan total yang dapat disaksikan di wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur.

Menurut data Markaz Observasi Kantor PWNU Jatim, gerhana akan berlangsung cukup lama, dengan total durasi 3 jam 30 menit.

Fenomena gerhana bulan total kali ini disebut-sebut sebagai yang terpanjang di abad ke-21, berlangsung hingga 82 menit dan dapat disaksikan di hampir seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.

Niat Sholat Gerhana Bulan

Sholat gerhana bulan bisa dilakukan berjamaah maupun sendiri. Niatnya adalah sebagai berikut:

Ushall sunnatal khusfi rak‘ataini lillhi ta‘l

(Aku niat sholat sunnah gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta‘ala).

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Sholat dilakukan 2 rakaat, namun setiap rakaat terdapat 2 kali berdiri (qiyam), 2 kali membaca Al-Fatihah dan surat panjang, serta 2 kali ruku’.

Pada rakaat pertama:

Takbiratul ihram lalu dilanjutkan membaca Al-Fatihah dan surat panjang (disunnahkan membaca Al-Baqarah atau yang sejenisnya).

Ruku’ panjang - i’tidal.

Membaca Al-Fatihah lagi dan surat panjang.

Ruku’ lagi - i’tidal.

Sujud dua kali.

Pada rakaat kedua: dilakukan dengan tata cara yang sama seperti rakaat pertama.

Setelah salam, imam dianjurkan untuk berkhutbah mengingatkan jamaah agar memperbanyak dzikir, doa, istighfar, serta sedekah.

PWNU Jatim mengimbau kepada seluruh warga Nahdliyin untuk melaksanakan sholat gerhana bulan (sholat khusuf) di masjid, mushalla, langgar, maupun surau masing-masing.

“Sholat gerhana merupakan syiar Islam sekaligus wujud penghambaan kepada Allah saat menyaksikan fenomena alam kebesaran-Nya,” tulis PWNU Jatim dalam edaran resminya.

Selain itu, PWNU Jatim juga akan mengadakan live observasi gerhana bulan total dari Pesantren Al Mubarak Lanbulan, Sampang, Madura, dengan koordinasi tim observasi yang dipimpin oleh KR Mas Khotib Asmuni, M.Si.

Editor : Amal Jaelani