Nelayan Hilang di Perairan Puger Saat Melaut, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

BASARNAS lakukan pencarian Nelayan yang hilang di perairan Puger, Jember, Jawa Timur,Minggu (27/7/2025). Foto: Ayojatim
BASARNAS lakukan pencarian Nelayan yang hilang di perairan Puger, Jember, Jawa Timur,Minggu (27/7/2025). Foto: Ayojatim

JEMBER - Tim SAR gabungan melakukan pencarian seorang nelayan asal Desa Serut, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember.

Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit P.H., selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR kali ini, menjelaskan bahwa satu SRU melakukan penyisiran di laut dengan menggunakan perahu nelayan sebagai sarana pendukung. SRU laut menyusuri area pencarian seluas sekitar 5,3 mil laut. Pada hari kedua operasi SAR, Minggu (27/7/2025), sebanyak dua SRU dikerahkan untuk menyisir area laut dan pesisir pantai.

Untuk tim kedua bertugas menyisir sepanjang garis pantai Puger dengan jarak tempuh sekitar 6,2 kilometer untuk mencari tanda-tanda keberadaan korban.

Untuk kondisi cuaca maritim di perairan Puger saat pencarian berdasarkan data BMKG relatif kondusif, dengan kondisi cerah berawan, tinggi gelombang sekitar 1,3 meter, kecepatan arus permukaan 41 sentimeter per detik ke arah utara, dan angin berhembus sekitar 17 knot ke arah barat laut.

Meski cuaca tergolong bersahabat, tim SAR tetap meningkatkan kewaspadaan dalam setiap manuver pencarian di laut. Untuk mengoptimalkan pencarian, tim SAR juga berkoordinasi dengan masyarakat dan nelayan setempat.

"Kami meminta kerja sama dari warga dan nelayan. Jika melihat sesuatu yang mencurigakan atau mengarah pada keberadaan korban, segera laporkan kepada tim SAR agar bisa segera kami tindak lanjuti," ujar Nanang.

Berdasarkan informasi dari pelapor, peristiwa ini bermula ketika korban Muhammad Hasim Shodiq (53) bersama 21 nelayan lain melaut menggunakan kapal jenis Payang bernama Baru Jaya dari Pelabuhan Puger, Jumat (25/7/2025) sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka mencari ikan di sekitar perairan Pulau Nusabarung.

Pada Sabtu (26/7/2025) sekitar pukul 03.00 WIB, rombongan kembali, dan saat kapal bersandar para nelayan turun ke pelabuhan. Namun, korban tidak ditemukan di atas kapal, dan diduga telah terjatuh saat kapal masih berada ditengah laut.

Selanjutnya para nelayan kemudian menyampaikan laporan tersebut kepada petugas jaga Satpolairud. Setelah pemeriksaan dilakukan, barang-barang milik korban ditemukan di kapal, termasuk satu ember berisi pakaian dan minuman, serta inhaler. Korban diketahui memiliki riwayat sesak napas.

Sejumlah unsur SAR terlibat dalam operasi SAR ini, di antaranya tim Pos SAR Jember, BPBD Kabupaten Jember, Pos TNI AL Puger, Satpolairud Polres Jember, MARINIR Satgas Nusabarung, Polsek dan Koramil Puger, Siluman Rescue, Relawan Besromben, serta nelayan dan potensi SAR lainnya.

Editor : Amal Jaelani

Opini   

Jangan Salah Atur Ibadah Kami

Dalam sebulan terakhir, saya membaca banyak narasi tentang rencana revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.…