JAKARTA - Demam lari melanda masyarakat urban Indonesia. Namun, di balik manfaatnya, risiko cedera dan kecelakaan mengintai.
Bagaimana proteksi finansial menjadi krusial bagi pelari modern?
Lari telah menjadi bagian gaya hidup sehat masyarakat Indonesia. Dari maraton internasional hingga komunitas lari lokal, olahraga ini menawarkan kemudahan dan manfaat kesehatan yang signifikan. Namun, risiko cedera dan kecelakaan seringkali diabaikan.
Studi dari Yale Medicine menunjukkan bahwa sekitar 50% pelari pemula mengalami cedera setiap tahun.
Cedera umum seperti runner’s knee dan shin splints, hingga fraktur stres, dapat menghambat aktivitas lari.
Lebih jauh lagi, risiko kecelakaan serius dapat menyebabkan cacat permanen atau bahkan fatal.
Biaya medis untuk cedera serius seperti robekan ACL bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Atria Rai, Chief Communication Officer AXA Mandiri, menegaskan pentingnya proteksi finansial bagi pelari.
Ia menuturkan, semangat lari harus diimbangi dengan kesiapan finansial. Asuransi hadir untuk memastikan fokus pelari tetap pada pemulihan, bukan pada biaya medis tak terduga.
"Perlindungan asuransi memberikan ketenangan pikiran di setiap langkah," tuturnya.
AXA Mandiri menghadirkan Asuransi Group Shield Pro, solusi perlindungan finansial bagi para pelari. Produk ini melindungi nasabah dari risiko finansial akibat kecelakaan saat berolahraga dalam sebuah event.
Manfaat perlindungan maksimal hingga Rp100 juta diberikan jika terjadi risiko meninggal dunia akibat kecelakaan dalam event tersebut.
Asuransi Group Shield Pro juga memberikan perlindungan terhadap risiko cacat tetap total atau sebagian akibat kecelakaan, penggantian biaya medis, biaya pemakaman, dan santunan tambahan hingga 200% jika meninggal dunia karena kecelakaan dalam transportasi umum.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Asuransi Group Shield Pro, kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi contact center di 1500803.
Editor : Alim Perdana