BANYUWANGI – Enam jenazah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya telah diserahkan kepada keluarga mereka di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, pukul 20.15 WIB.
Jenazah tiba dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali, dengan pengawalan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (bukan Dudy Purwagandhi), Deputi Operasi dan Siaga Basarnas, Ribut Eko S., Kapolda Jatim, dan tim SAR gabungan.
Proses penyerahan dilakukan secara simbolis sebelum jenazah dibawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi.
Sebelumnya, pukul 16.40 WIB, 21 dari 29 penyintas yang ditemukan di sekitar Cekik Gilimanuk dan perairan Jembrana, Bali, telah berkumpul kembali dengan keluarga mereka di pelabuhan yang sama. Seluruh penyintas merupakan warga Banyuwangi.
Pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya hari ini melibatkan tim udara dan laut. Tim udara menggunakan Heli rescue HR 3606, Pesud P-8304, helikopter milik Polri, dan drone thermal untuk menyisir perairan Selat Bali.
Sementara itu, tim laut mengerahkan berbagai armada, termasuk KN SAR Permadi, KN SAR Arjuna, RBB Basarnas Banyuwangi, RIB Basarnas Banyuwangi dan Jembrana-Buleleng, KN 5200 dan KN 5209 KSOP Tanjung Wangi, Patkamla Lanal Banyuwangi, Kal Sembulungan, KMP Tunu Pratama Jaya 5888 dan 3888, TB Joyoboyo 1 Pelindo, RIB KN Cundamani, speed boat Tagana dan KPLP Gilimanuk, speed boat Polair, dan rubberboat BPBD Banyuwangi.
"Pencarian hari ini melibatkan berbagai unsur, baik udara maupun laut," ujar Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, Kamis (03/7/2025).
"Besok, pencarian akan difokuskan pada upaya laut berskala besar mengingat prediksi BMKG akan terjadi gelombang tinggi di selatan Pulau Bali," sambungnya.
Deputi Operasi dan Siaga Basarnas, Ribut Eko S., menambahkan bahwa pencarian besok akan diperkuat dengan bantuan alutsista dari berbagai potensi SAR, termasuk KRI Teluk Ende, KRI Tongkol, dan helikopter dari Baharkam serta swasta.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan pentingnya keselamatan tim SAR mengingat kondisi cuaca.
"Keselamatan tim SAR harus menjadi prioritas utama, mengingat kondisi cuaca dan gelombang yang cukup tinggi," tegasnya.
Tim SAR gabungan masih mencari 30 korban kapal tenggelam di Selat Bali lainnya yang belum ditemukan berdasarkan data manifes.
Editor : Alim Perdana