Ketika Generasi Z Sudah Akrab dengan AI, Masih Perlukah Kuliah?

Foto: Ilustrasi/Generate AI images
Foto: Ilustrasi/Generate AI images

DI tengah perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) dan startup, banyak anak muda mempertanyakan perlunya kuliah.

Jawabannya: masih sangat perlu, asal di tempat yang tepat. Kampus yang ideal adalah yang mampu menyelaraskan ilmu, nilai, dan tantangan zaman.

Kita membutuhkan kampus yang tak hanya mencetak sarjana, tetapi juga merawat akal dan karakter mahasiswa. Bukan kampus yang sekadar memberikan ijazah, melainkan yang menghadirkan relevansi dan masa depan bagi mahasiswa. Hal ini hanya mungkin jika kampus beradaptasi secara menyeluruh, dari program studi hingga jejaringnya.

Dari Ilmu Sosial hingga Teknologi: Semua Harus Relevan

Kampus yang relevan bukan hanya memiliki satu atau dua program studi unggulan. Yang dibutuhkan adalah spektrum keilmuan yang saling menopang. Misalnya, Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis tak bisa lagi hanya berfokus pada birokrasi atau manajemen klasik.

Mahasiswa perlu mempelajari tata kelola berbasis data, pelayanan digital, dan strategi komunikasi publik yang humanis.

Manajemen dan Akuntansi juga harus beradaptasi dengan tuntutan pasar kerja yang membutuhkan pemahaman tentang digital finance, e-commerce, dan audit berbasis sistem. Mahasiswa tak cukup hanya mahir menghitung neraca, tetapi juga harus mampu membaca data, mengelola risiko, dan memahami etika bisnis.

Hukum, Pendidikan, dan Komunikasi: Untuk Perubahan Sosial

Ilmu Hukum harus mampu menjawab masalah kontemporer, seperti perlindungan data pribadi, hukum siber, dan kebebasan berpendapat. Calon guru perlu dilatih menjadi fasilitator, bukan hanya pengajar.

Di era digital, guru harus lebih kreatif, empatik, dan relevan daripada platform seperti YouTube atau ChatGPT.

Jurnalistik dan Public Relations berperan penting dalam menjaga akal sehat publik. Di tengah maraknya hoaks, lulusan komunikasi membutuhkan etika dan kemampuan membangun narasi yang kredibel. Keahlian menulis dan membuat konten saja tidak cukup; mereka harus mampu membangun kepercayaan publik.

Dunia Pertanian, Perikanan, dan Teknik Tak Boleh Ketinggalan

Era AI tidak hanya tentang komputer. Teknik Sipil dan Teknik Informatika perlu berkolaborasi dalam membangun kota pintar dan infrastruktur berbasis sensor. Pertanian dan perikanan juga harus memanfaatkan teknologi, seperti pertanian digital dan pemanfaatan drone serta sistem prediksi cuaca dalam kelautan.

Ilmu harus dinamis dan relevan dengan kebutuhan zaman. Bahkan, mahasiswa kesehatan perlu memahami teknologi, komunikasi risiko, dan pendekatan berbasis komunitas.

Relevansi adalah Kata Kunci Pendidikan Tinggi

Kampus yang mampu menggabungkan ilmu sosial, eksakta, teknologi, dan nilai secara harmonis akan bertahan dan dibutuhkan. Kampus yang mendorong dosen dan mahasiswa untuk berinovasi dan berkolaborasi dengan dunia nyata akan menjadi kampus yang luar biasa.

Generasi Z tidak hanya butuh tempat belajar, tetapi juga ruang tumbuh dan pemberdayaan. Kuliah tetap penting, namun kuliah di tempat yang tidak adaptif dan tidak relevan perlu dipertanyakan. Pilihlah kampus dengan visi ke depan, program studi yang hidup, dan ekosistem yang sehat. Di sanalah masa depan dibentuk.

Oleh: Ulul Albab
Pemerhati Transformasi Pendidikan Tinggi di Era AI
Ketua ICMI Jawa Timur

Editor : Alim Perdana