SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuktikan komitmennya terhadap inovasi dan hilirisasi riset dengan meluncurkan ITSpa, garam spa inovatif, di Pameran Kampoeng Kreasi (PAKASI) ke-6 2025 di Atrium Utama Royal Plaza pada akhir Mei lalu.
Produk ini merupakan hasil kolaborasi lintas fakultas dan wujud nyata dari program hibah Higher Education for Technology and Innovation - Asian Development Bank (HETI-ADB) 2024 dengan skema Entrepreneurship Invitation Teknologi Tepat Guna.
Ketua Tim ITSpa, Siti Nurkhamidah ST., MS., PhD., menjelaskan bahwa ITSpa lahir dari riset teknologi pembuatan garam metode tunnel di Kusamba, Bali.
"Dari penelitian tersebut, kami melakukan diversifikasi produk ke sektor kesehatan dengan menciptakan garam spa," jelasnya.
Lebih dari itu, pengembangan ITSpa melibatkan kolaborasi lintas fakultas, yaitu Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasan Sistem (FTIRS), Fakultas Teknologi Kelautan (FTK), dan Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) ITS.
Masing-masing fakultas berperan dalam desain alat produksi, formulasi produk, produksi, pengemasan dan branding, serta pemasaran. Proses produksi ITSpa bahkan didukung oleh Science Techno Park (STP) Maritim ITS.
"Komersialisasi ITSpa merupakan langkah strategis untuk mendorong hilirisasi hasil riset agar tidak hanya berhenti di ranah akademik," ujar dosen Program Studi Teknik Pangan ITS ini.
Pemilihan garam spa sebagai produk unggulan didasarkan pada potensi pasarnya yang besar di sektor wellness dan perawatan diri, serta pemanfaatan bahan baku lokal, yaitu garam laut Madura.
"Dengan demikian, kita juga dapat memberdayakan masyarakat sekitar," tambahnya.
ITSpa sendiri terbuat dari bahan alami seperti garam Madura, garam Himalaya, dan garam Epsom, yang dikombinasikan dengan essential oils pilihan, seperti lavender, jasmine, rose, peppermint, dan lemongrass. Formulasi ini dirancang untuk memberikan pengalaman spa yang menyegarkan dan aman bagi kulit, dengan harga yang terjangkau.
Tim pengembang ITSpa memiliki rencana untuk mengembangkan produk turunan lainnya dalam lini perawatan tubuh berbasis bahan alami, seperti natural soap bar, bath bomb, dan scrub.
Lebih dari sekadar produk komersial, ITSpa juga selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), poin 8 (Pertumbuhan Ekonomi Lokal), poin 5 (Kesetaraan Gender), dan poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur).
Siti berharap ITSpa dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan, terutama bagi petani garam lokal.
"Kami ingin mendorong kewirausahaan berbasis riset agar tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi benar-benar hadir dan berdampak di masyarakat," tandas Siti.
Editor : Alim Perdana