Matrik Tawarkan Solusi Smart Tourism Tingkatkan Pendapatan Daerah

Hendrik Timoty dan M. Hafied ketika mengikuti Munas VII APEKSI 2025 di Grand City Convex, Surabaya. Foto: Ali/Ayojatim
Hendrik Timoty dan M. Hafied ketika mengikuti Munas VII APEKSI 2025 di Grand City Convex, Surabaya. Foto: Ali/Ayojatim

SURABAYA – PT Madina Mitra Teknik (Matrik) menawarkan solusi smart tourism berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan pendapatan anggaran daerah. Sistem ini diklaim mampu mengoptimalkan pengelolaan objek wisata dan mencegah kebocoran pendapatan, khususnya dari pungutan liar.

Hal itu disampaikan oleh Hendrik Timoty, VP Sales Government PT Matrik, saat ditemui di Munas VII APEKSI 2025 di Grand City Convex, Surabaya, Jumat (09/5/2025).

"Mengenai smart tourism, kami memiliki solusi untuk mewujudkan peningkatan pendapatan anggaran daerah," ujar Hendrik. Solusi tersebut berupa sistem berbasis AI dan aplikasi mobile yang mengintegrasikan sistem ticketing. Dengan sistem ini, pembayaran kunjungan wisatawan dapat termonitor secara real-time.

Sistem tapping menggunakan kartu yang terhubung dengan aplikasi mobile. Aplikasi ini tak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran, tetapi juga sebagai panduan wisata bagi pengunjung.

"Secara sederhana, ini adalah One Gateway Service, di mana pemerintah daerah yang sudah memiliki aplikasi mobile dapat menyisipkan modul layanan wisata," jelas Hendrik.

Modul tersebut berisi informasi lengkap objek wisata, termasuk harga tiket dan daya tarik masing-masing destinasi. Sistem pembayaran tiket terintegrasi dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), sehingga mencegah kebocoran pendapatan karena pembayaran dilakukan langsung melalui aplikasi.

Hendrik mengakui, sistem ini berjalan optimal untuk objek wisata yang sudah dikelola pemerintah. Namun, untuk objek wisata yang belum dikelola pemerintah, diperlukan kerja sama dengan pengelola untuk menginput data lokasi mereka agar dapat terintegrasi dengan sistem.

"Untuk objek wisata yang belum dikelola pemerintah, pengelola harus menginput data lokasi mereka agar dapat terintegrasi dengan sistem," tegasnya.

Matrik berharap solusi smart tourism ini dapat membantu pemerintah daerah meningkatkan pendapatan dan pengelolaan objek wisata secara lebih efektif dan transparan. Dengan pemantauan yang lebih ketat dan sistem pembayaran terintegrasi, potensi kebocoran pendapatan dapat diminimalisir.

Sementara itu M. Hafied, VP Solution Architect Matrik menambahkan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah melalui integrasi sistem point of sales HOREKA dengan sistem administrasi perpajakan, digitalisasi retribusi, tempat wisata dan parkir, Intelligent Transportation System, Smart Waste Management, one gateway services untuk pelayanan publik, solusi pendidikan terintegrasi, dan roadmap pengembangan SDM yang berkelanjutan.

Hafied menambahkan, sistem AI yang dimiliki Matrik memiliki kemampuan prediktif dan rekomendasi yang dapat mendorong efisiensi perencanaan dan operasional pemerintah daerah. Dengan demikian, Matrik siap menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mewujudkan smart city dan mendukung visi Indonesia Emas

Editor : Alim Perdana