PARA pembaca yang terhormat, tentunya kita semua berharap untuk bertemu dengan malam yang penuh berkah, yaitu Lailatul Qadar. Namun, tak seorang pun diantara kita bisa memastikan kapan pastinya malam lailatul qodar itu turun.
Di tanah suci Mekkah dan Madinah, umat Islam memiliki keyakinan bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam ganjil, terutama pada malam ke-27. Karena itu jangan heran jika di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi selalu dipenuhi jamaah pada malam-malam tersebut.
Bagaimana sebenarnya tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar menurut Rasulullah SAW?
Apa yang harus kita perhatikan saat Ramadan tiba, terutama di sepuluh malam terakhir yang diyakini menjadi waktu kemungkinan terbesar bagi turunnya malam Lailatul Qadar?
Berikut ini adalah enam tanda yang dapat kita jadikan petunjuk untuk mengenali malam Lailatul Qadar.
1. Keheningan yang Mendalam
Pada malam Lailatul Qadar, ada sesuatu yang berbeda dengan malam-malam lainnya. Keheningan yang sangat dalam, seolah seluruh alam semesta menahan napasnya.
Suara angin yang biasanya berdesir, suara binatang malam yang biasa terdengar, semuanya seolah menghilang. Alam pun tampak memberi penghormatan kepada keagungan malam ini.
Keheningan yang begitu terasa membuat setiap detik terasa penuh makna, dan kita merasakan kedamaian yang sangat mendalam dalam hati. Ini adalah tanda pertama: sebuah malam yang penuh dengan ketenangan, yang tidak ditemukan pada malam biasa.
2. Cahaya yang Lembut dan Tidak Menyilaukan
Meski langit di malam hari selalu gelap, Lailatul Qadar menghadirkan cahaya yang berbeda. Cahaya yang lembut, tidak menyilaukan mata, namun cukup untuk menciptakan suasana yang tenang dan damai.
Dalam riwayat disebutkan bahwa langit di malam tersebut tampak lebih cerah dan bersih.
Cahaya alami yang mengisi malam itu bukanlah cahaya yang membebani mata, tetapi justru menenangkan hati.
Ini menjadi simbol dari keagungan malam yang penuh kemuliaan, yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang memiliki hati yang peka dan jiwa yang mendalam.
3. Perasaan Damai dan Ketenangan Batin
Malam Lailatul Qadar memberikan rasa damai yang luar biasa bagi mereka yang beribadah di malam tersebut. Hati terasa lebih tenteram, dan setiap ibadah yang dilakukan terasa lebih khusyuk.
Ada perasaan yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata, hanya bisa dirasakan oleh mereka yang mengalaminya.
Rasa kedamaian ini datang begitu saja, bagaikan hadiah dari Allah SWT. Seolah Allah memberikan ketenangan batin kepada hamba-Nya yang mendekatkan diri pada-Nya di malam yang penuh berkah ini.
4. Suhu Udara yang Sejuk dan Tidak Panas
Suhu malam Lailatul Qadar sangat berbeda. Tidak terasa panas atau sumuk, namun tidak pula terlalu dingin. Suhunya pas, sejuk, dan nyaman, sehingga menciptakan suasana yang mendukung untuk beribadah dalam jangka waktu lama tanpa merasa terganggu.
Udara yang sejuk ini menjadi sebuah penanda bahwa malam tersebut bukanlah malam biasa, tetapi malam yang penuh dengan rahmat dan keberkahan. Sejuknya malam itu memberi energi lebih bagi mereka yang ingin menyempurnakan ibadahnya.
5. Semangat Beribadah yang Luar Biasa
Pada malam Lailatul Qadar, seseorang yang beribadah akan merasakan dorongan yang luar biasa untuk terus berdoa, membaca Al-Qur'an, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Semangat untuk beribadah terasa begitu tinggi, seakan tidak ada rasa lelah atau bosan. Semua terasa begitu mudah dan lancar, seolah Allah memberikan kekuatan dan kemudahan dalam beribadah.
Semangat ini adalah salah satu tanda malam Lailatul Qadar yang sangat khas, yang membedakan malam ini dengan malam lainnya.
6. Matahari Terbit dengan Cahaya yang Berbeda
Tanda terakhir yang sangat jelas dari Lailatul Qadar adalah fenomena pada pagi harinya. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadis, matahari yang terbit setelah malam Lailatul Qadar akan terlihat dengan cahaya yang lembut, tidak menyilaukan dan berbeda dengan biasanya.
Cahaya matahari yang muncul pada pagi hari tersebut terasa lebih redup, tanda bahwa malam yang telah berlalu penuh dengan keberkahan dan kemuliaan.
Kesimpulan
Lailatul Qadar adalah malam yang sangat mulia dan penuh berkah. Di malam ini, setiap doa dan ibadah kita dapat diterima dengan sangat besar pahalanya.
Setiap tanda yang muncul pada malam tersebut mengandung makna yang dalam dan mengingatkan kita untuk terus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sepuluh malam terakhir Ramadan adalah waktu yang penuh peluang untuk meraih malam ini.
Oleh karena itu, marilah kita tetap berusaha meningkatkan ibadah kita, terutama di malam-malam ganjil terakhir Ramadan, dengan harapan dapat meraih keberkahan Lailatul Qadar.
Semoga Allah SWT memberi kita kesempatan untuk merasakan keagungan malam ini dan memberi kita keberkahan serta ampunan-Nya. Aamiin.
Penulis : Ulul Albab
Ketua ICMI Orwil Jawa Timur, Ketua Litbang DPP Amphuri,
Pembina Yayasan Masjid Subulus Salam GWA Sidoarjo
Editor : Alim Perdana