BANYUWANGI – Merdeka Copper Gold gandeng warga lokal kelola sampah domestik melalui inovasi maggot kering dan pupuk cair
Sebagai perusahaan pertambangan logam dan mineral terkemuka di Indonesia, PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA) terus menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan.
Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah melalui program pengelolaan sampah domestik yang melibatkan masyarakat lokal di sekitar area operasional perusahaan.
Komitmen Merdeka Copper Gold terhadap Keberlanjutan
Merdeka Copper Gold percaya bahwa keberlanjutan adalah landasan utama dalam menjalankan bisnis.
Tidak hanya fokus pada efisiensi operasional dan keuntungan finansial, perusahaan juga memprioritaskan tata kelola perusahaan yang baik, tanggung jawab sosial, dan pengelolaan lingkungan hidup yang bertanggung jawab.
“Keberlanjutan bukan hanya tentang bisnis yang menguntungkan, tetapi juga tentang bagaimana kami dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” ujar Tom Malik, Head of Corporate Communications Merdeka Copper Gold.
Program pengelolaan sampah domestik yang melibatkan masyarakat lokal di sekitar area operasional perusahaan
Salah satu bentuk tanggung jawab lingkungan perusahaan adalah dengan menjalankan prosedur pengelolaan sampah domestik sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Kolaborasi dengan Masyarakat Lokal di Banyuwangi
Di Tambang Emas Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur, anak perusahaan Merdeka Copper Gold, PT Bumi Suksesindo (PT BSI), telah menjalin kolaborasi dengan Komunitas Pemuda Etan Gladak (PEGA) sejak 2017.
Program ini fokus pada pengumpulan dan pengolahan sampah organik dari sisa catering perusahaan serta sampah warga di desa lingkar tambang, seperti Pesanggaran dan Siliragung.
Sampah organik tersebut diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, seperti maggot kering (larva lalat hitam) dan pupuk cair. Maggot digunakan sebagai pakan ternak berprotein tinggi, sedangkan pupuk cair dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman.
“Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan keuntungan ekonomi, tetapi juga menjadi solusi bagi warga yang selama ini kesulitan mengelola sampah,” kata Sundarianto, Ketua PEGA.
Hingga kini, PEGA berhasil mengolah sekitar 20 ton sampah per bulan. Sepanjang 2024, total sampah yang diolah mencapai 271 ton, dengan harga jual maggot Rp 6.000 per kilogram dan pupuk cair Rp 7.000 per liter.
Prestasi PEGA bahkan diakui secara internasional, dengan undangan studi pengelolaan sampah ke Australia dan penghargaan Local Hero dari Beritajatim Award.
Inovasi Pengelolaan Sampah di Morowali
Tidak hanya di Banyuwangi, Merdeka Copper Gold juga menerapkan program serupa di PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), anak perusahaan yang berlokasi di Morowali, Sulawesi Tengah.
Salah satu bentuk tanggung jawab lingkungan perusahaan adalah dengan menjalankan prosedur pengelolaan sampah domestik sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Sampah domestik di MTI dikelola dengan memisahkannya berdasarkan kategori, seperti sampah makanan, plastik, botol kaca, dan kaleng.
Sampah makanan diolah menjadi pakan ternak lele dan bebek melalui kolaborasi dengan masyarakat sekitar di daerah Makarti dan Labota.
Sementara itu, sampah plastik, botol kaca, dan kaleng dikelola di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Pengolahan sampah plastik di TPST dilakukan dengan metode pencacahan, pemadatan, pirolisis, dan distilasi, menghasilkan produk seperti serbuk plastik, paving block plastik, solar, dan minyak tanah,” jelas Tom Malik.
Berkat program ini, MTI berhasil mengurangi timbulan sampah hingga 9 ton per hari.
Prinsip 3R dan Dampak Positif bagi Lingkungan
Merdeka Copper Gold mengedepankan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan limbah dan sampah di seluruh area operasionalnya.
Selain mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, program ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran karyawan dan masyarakat sekitar terhadap pentingnya lingkungan yang berkelanjutan.
“Kami berkomitmen untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat kembali. Sinergi dengan masyarakat sekitar adalah kunci keberhasilan program ini,” tegas Tom Malik.
Membangun Masa Depan Berkelanjutan
Melalui berbagai inisiatif pengelolaan sampah domestik, Merdeka Copper Gold dan seluruh anak perusahaannya berambisi untuk membangun masa depan yang berkelanjutan.
Program ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi industri pertambangan, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Kami percaya bahwa inovasi dan kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan,” tutup Tom Malik.
Editor : Alim Perdana