SURABAYA – Grup musik Sukatani menjadi sorotan publik setelah mengunggah video permintaan maaf terkait lagu mereka berjudul "Bayar Bayar Bayar".
Dalam video yang diunggah pada Kamis (20/2), duo asal Purbalingga, Jawa Tengah, ini mengumumkan bahwa lagu tersebut akan ditarik dari seluruh platform streaming dan media digital. Keputusan ini menuai beragam reaksi dari netizen dan penggemar musik tanah air.
Sukatani, yang terdiri dari Muhammad Syifa Al Lutfi (Alectroguy) sebagai gitaris dan vokalis, serta Novi Citra Indriyati (Twister Angel) sebagai vokalis, dikenal dengan musik post-punk yang kental dengan nuansa gerakan sosial.
Lagu "Bayar Bayar Bayar" sendiri merupakan bagian dari album perdana mereka, Gelap Gempita, yang dirilis tahun 2023.
Alasan Penarikan Lagu
Meski belum secara spesifik menjelaskan alasan penarikan lagu, video permintaan maaf yang diunggah Sukatani menyiratkan bahwa lagu tersebut dinilai mengandung konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ingin mereka sampaikan.
"Kami memohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang timbul dari lagu ini. Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan yang matang," ujar Alectroguy dalam video tersebut.
Novi Citra Indriyati, yang juga berprofesi sebagai guru, menambahkan, "Sebagai musisi, kami ingin berkontribusi positif melalui musik. Jika ada hal yang kurang berkenan, kami siap bertanggung jawab."
Sukatani: Duo dengan Pesan Sosial yang Kuat
Sukatani, yang terbentuk pada Oktober 2022, mengambil nama dari sebuah desa yang asri dan makmur. Duo ini dikenal dengan lirik-lirik tajam yang menyuarakan isu agraria dan gerakan sosial, serta penggunaan dialek Banyumasan yang khas.
Album Gelap Gempita yang memuat delapan trek, termasuk "Bayar Bayar Bayar", menjadi bukti komitmen mereka dalam menyuarakan isu-isu akar rumput.
Selain musik, identitas fesyen mereka juga menarik perhatian. Keduanya kerap tampil di panggung dengan balaklava, menciptakan kesan misterius namun penuh makna.
Reaksi Netizen dan Penggemar
Keputusan Sukatani menarik lagu "Bayar Bayar Bayar" menuai beragam tanggapan. Sebagian netizen mendukung langkah tersebut sebagai bentuk tanggung jawab moral, sementara yang lain merasa kecewa karena lagu tersebut dinilai memiliki pesan kritik sosial yang relevan.
"Salut untuk Sukatani yang berani mengambil keputusan ini. Ini menunjukkan integritas mereka sebagai musisi," komentar salah satu pengguna media sosial.
Di sisi lain, seorang penggemar musik indie menyatakan, "Sedih karena lagu ini punya pesan kuat tentang realita sosial. Tapi kami tetap dukung keputusan Sukatani."
"Di dunia ini tidak ada satu orang pun yang TANPA PAKSAAN dan SUKARELA meminta maaf divideokan dan mencabut karyanya. Setelah pameran lukisan, pementasan teater, sekarang sebuah lagu! Seratus hari pembungkaman, sepanjang masa perlawanan!" tulis @Okky Madasari
Editor : Alim Perdana