Kisah Gus Afif, Ketua Komisi B DPRD Surabaya yang Namanya Dicatut Penipu

HM. Faridz Afif, S.IP, M.A.P, Ketua Komisi B DPRD Surabaya. foto: ayojatim.
HM. Faridz Afif, S.IP, M.A.P, Ketua Komisi B DPRD Surabaya. foto: ayojatim.

SURABAYA - HM. Faridz Afif atau yang akrab disapa Gus Afif adalah tokoh muda yang populer dan berpengaruh di Kota Surabaya. Afif adalah mantan Ketua GP Ansor Surabaya.

Saat ini ia salah satu anggota DPRD Kota Surabaya yang bersinar. Sebagai Ketua Komisi B yang membidangi perekonomian, ia sering bersentuhan langsung dengan masyarakat. Wajar kalau figurnya dekat dengan masyarakat.

Namun karakternya yang Egaliter itu justru kerap disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Seperti yang ia alami pekan lalu.

Namanya dicatut oleh seseorang untuk meminta sejumlah uang. Pelaku menggunakan foto profil Gus Afif dan mengaku sebagai Ketua Komisi B DPRD Surabaya.

"Sejumlah orang dimintai uang oleh pelaku. Kalau yang mengenal baik saya, pasti tidak percaya. Tapi ada juga yang kena jebakan pelaku. Karena percaya itu saya, lalu ia mentransfer sejumlah uang," tutur Afif mengisahkan.

Afif menegaskan, ia hanya memiliki satu nomor HP, karena itu kalau ada komunikasi lewat nomor yang beda dengan nomor HP yang selama ini ia pakai, maka dipastikan itu penipu. 

Ia mencontohkan, Dirut PD Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho. Fajar sempat ditarget penipu. Untungnya, ia lolos dari jebakan pelaku, karena Fajar tahu nomor saya yang asli dan langsung mengklarifikasi.

"Mas Fajar itu juga sempat dihubungi pelaku lewat pesan WhatsApp. Tapi beliau tahu itu bukan nomor saya, meskipun profilnya memakai foto saya," terang mantan Ketua Badan Pengawas RPH Surabaya tersebut.

Dengan rentetan peristiwa itu, Afif pun memberi pengumuman agar masyarakat waspada dengan pihak yang mengatasnamakan dirinya untuk meminta uang. Pemberitahuan itu pun disebarluaskan para kader Ansor-Banser Surabaya.

Menurutnya, langkah peringatan itu sangat efektif. Terbukti pelaku belakangan mengganti foto profilnya dengan pejabat lain.

"Setelah saya melakukan peringatan dan klarifikasi, pelaku mengganti profilnya dengan foto politisi lain. Bagi yang sudah terlanjur mentransfer uang, saya sarankan melapor ke pihak Kepolisian," pungkasnya.

Editor : Diday Rosadi