SURABAYA – Literasi informasi menjadi kunci penting dalam menghadapi era digital yang terus berkembang. Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan (IIP) Universitas Airlangga (UNAIR) hadir sebagai solusi dalam mencetak generasi yang kompeten di bidang pengelolaan informasi, perpustakaan, dan teknologi.
Berada di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), prodi ini menawarkan kurikulum yang mengintegrasikan ilmu sosial, literasi, dan teknologi, menjadikannya salah satu program studi unggulan di Indonesia.
Transformasi Menuju Era Digital
Menurut Hendro Margono, SSos, MSc, PhD, Kepala Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan UNAIR, prodi ini telah mengalami transformasi signifikan.
“IIP UNAIR tidak hanya fokus pada pengembangan manajemen perpustakaan konvensional, tetapi juga pada pengembangan ilmu informasi yang berbasis teknologi. Kami mengajarkan mahasiswa bagaimana teknologi dapat mengubah wajah perpustakaan modern,” jelasnya.
Hendro menambahkan, kurikulum yang ditawarkan dirancang untuk memenuhi kebutuhan zaman. Mahasiswa tidak hanya mempelajari manajemen perpustakaan, tetapi juga desain ruang, pengelolaan informasi, hingga analisis data.
“Kami menggabungkan ilmu sosial dengan teknologi, sehingga lulusan kami siap menghadapi tantangan di era digital,” ujarnya.
Prospek Kerja yang Menjanjikan
Salah satu keunggulan IIP UNAIR adalah prospek kerja yang luas. Hendro menjelaskan, Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan membuka peluang besar bagi lulusan prodi ini.
“Lulusan IIP UNAIR tidak hanya bekerja di perpustakaan, tetapi juga di berbagai sektor seperti pengelolaan informasi, analisis data, dan pengembangan sistem informasi,” paparnya.
Selain itu, sifat multidisipliner prodi ini menjadi nilai tambah. “Kami menggabungkan ilmu sosial, teknologi, dan kemasyarakatan. Ini membuat lulusan kami memiliki keunggulan kompetitif di pasar kerja,” tambah Hendro.
Teknologi dan Pengembangan Soft Skill
IIP UNAIR juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi. Mahasiswa diajarkan berbagai keterampilan teknis seperti pengelolaan basis data, sistem informasi perpustakaan, dan perancangan aplikasi.
“Tidak hanya keterampilan teknis, mahasiswa juga belajar analisis data, termasuk data sains dan scientometrics,” ungkap Hendro.
Selain hard skill, prodi ini juga fokus pada pengembangan soft skill mahasiswa. “Kami memiliki program magang wajib dan kelompok riset yang melibatkan mahasiswa. Ini menjadi bekal penting bagi mereka untuk bersaing di dunia kerja,” jelas Hendro.
Fasilitas pendukung seperti Centre for Library and Information Studies (CLIS) juga menjadi keunggulan IIP UNAIR.
“CLIS tidak hanya menjadi wadah penelitian, tetapi juga tempat mahasiswa mengasah keterampilan mereka,” tambahnya.
Editor : Alim Perdana
