SURABAYA – Banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mengakibatkan perubahan pola operasi sejumlah kereta api di wilayah Daop 8 Surabaya.
Hujan deras yang melanda wilayah tersebut menyebabkan luapan air di kilometer 32+5/7 antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, mengganggu perjalanan kereta api.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan bahwa hingga saat ini, upaya penanganan rintangan di jalur kereta api masih terus dilakukan.
"Akibatnya, 14 kereta api yang berangkat dan tiba di Stasiun Surabaya Pasar Turi akan mengalami perubahan rute," ungkap Luqman.
Perubahan pola operasi ini akan mengarahkan kereta api melalui jalur alternatif.
"Kereta-kereta tersebut akan melalui jalur Surabaya Pasar Turi – Gambringan – Gundih – Brumbung – Semarang, atau jalur Surabaya Pasar Turi – Solo Jebres – Gundih – Brumbung," jelas Luqman.
Konsekuensinya, perjalanan kereta api akan lebih panjang dan memakan waktu lebih lama.
"Penumpang harus mempersiapkan diri atas kemungkinan keterlambatan hingga 90-120 menit," imbuh Luqman.
KAI Daop 8 Surabaya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini dan akan memberikan kompensasi service recovery kepada penumpang yang terdampak, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.
Bagi penumpang yang telah membeli tiket namun ingin membatalkan perjalanan, KAI memberikan fasilitas pengembalian dana (refund) 100% (tidak termasuk biaya pemesanan) di stasiun terdekat. Data sementara menunjukkan sebanyak 1.804 penumpang telah membatalkan tiket mereka.
Luqman Arif menghimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi terkini melalui kanal resmi KAI.
"Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Customer Service KAI di stasiun atau Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai. id, atau media sosial KAI121," tutup Luqman.
Editor : Alim Perdana
