ayojatim.com skyscraper
ayojatim.com skyscraper

Ecoton Kampanyekan Pengurangan Sampah Plastik Sekali Pakai di CFD Gresik

Ecoton mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai melalui aksi nyata. Foto/Ecoton
Ecoton mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai melalui aksi nyata. Foto/Ecoton

GRESIK - Kampanye pengurangan sampah plastik kembali digencarkan Ecoton di CFD Gresik, kali ini dengan instalasi 'kran plastik' yang menyita perhatian.

Minggu pagi, Car Free Day (CFD) Gresik menjadi lokasi kampanye lingkungan yang unik oleh Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton).

Mereka menghadirkan instalasi berupa kran raksasa yang "mengalirkan" botol plastik, sebagai metafora nyata krisis sampah plastik yang terus membanjiri lingkungan.

Instalasi ini dirancang untuk menyadarkan warga Gresik akan dampak serius penggunaan plastik sekali pakai terhadap lingkungan dan kesehatan.

"Instalasi ini menggambarkan limpahan sampah plastik yang terus diproduksi dan mencemari lingkungan kita. Produksi plastik terus meningkat, dan ‘kran kebocoran’ dari sumbernya belum ditutup. Akibatnya, mikroplastik kini mencemari air, makanan, bahkan tubuh kita,” kata Alaika Rahmatullah dari Divisi Edukasi Ecoton.

Hal ini diperkuat oleh data penelitian Ecoton yang menemukan mikroplastik di Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta kontaminasi mikroplastik dalam tubuh manusia melalui rantai makanan.

Menurut Rafika Aprilianti, Kepala Laboratorium Ecoton, pencemaran mikroplastik telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, di mana manusia terpapar melalui konsumsi ikan, air minum, dan bahkan udara yang terkontaminasi partikel mikroplastik.

"Fakta bahwa masyarakat Indonesia mengonsumsi mikroplastik hingga 15 gram per bulan sangat mengkhawatirkan. Tanpa tindakan nyata, ini akan menjadi ancaman kesehatan yang jauh lebih besar di masa depan,” tegasnya.

Meskipun Pemerintah Kabupaten Gresik telah berupaya mengatasi masalah ini dengan program Gresik Kawasan Merdeka Sampah (GKMS) dan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2021 tentang Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai, tantangan masih besar.

Kabupaten Gresik menghasilkan rata-rata 400 ton sampah per hari, sementara data KLHK tahun 2024 menunjukkan timbulan sampah nasional mencapai 19 juta ton per tahun, dengan 41,34% (8 juta ton) tidak terkelola.

Ecoton sendiri mencatat angka yang mengkhawatirkan: 70% sampah plastik di sungai tidak pernah dikelola dengan baik.

Ecoton mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai melalui aksi nyata, seperti membawa botol minum sendiri, menggunakan tas belanja kain, dan memilih kemasan ramah lingkungan yang dapat digunakan berulang kali.

Tatik Erawati dari tim GKMS menegaskan bahwa setiap upaya kecil untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai akan memberikan dampak signifikan dalam mengurangi ancaman mikroplastik bagi generasi mendatang.

"Setiap langkah kecil yang kita ambil bisa berdampak besar," ujarnya.

Kegiatan CFD ini juga diisi dengan kampanye Refill Keliling dan talkshow interaktif, serta berbagai aktivitas menarik seperti kuis lingkungan dan tantangan membawa botol minum sendiri.

Editor : Alim Perdana