ayojatim.com skyscraper
ayojatim.com skyscraper

PMK di Jatim Tertangani dengan Baik, Khofifah Optimis Stok Hewan Ternak Aman Jelang Ramadan

Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas upaya penanganan PMK di Jatim. foto: KIP/FJN
Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas upaya penanganan PMK di Jatim. foto: KIP/FJN

SURABAYA - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak khususnya sapi di Jatim terus ditangani secara maksimal. Penanganan PMK di Jatim sendiri telah dimulai pada Bulan November 2024 dengan droping obat-obatan antibiotik, antipyretik, analgesik dan vitamin kepada seluruh Kab/kota untuk pengobatan ternak.

Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas upaya penanganan PMK di Jatim. Baik pemerintah, tenaga kesehatan hewan (dokter hewan), peternak, dan semua pihak terkait atas kerja kerasnya memaksimalkan upaya penanganan.

Langkah-langkah baik pencegahan maupun penanganan PMK seperti vaksinasi massal, pengawasan distribusi hewan ternak, dan karantina di daerah terdampak, dinilai Khofifah sangat penting apalagi menjelang Bulan Suci Ramadan.

"Kurang lebih 1,5 bulan lagi kita akan memasuki Bulan Suci Ramadan. Kami mohon pencegahan maupun penanganan penyakit PMK ini terus dimaksimalkan. InsyaAllah stok hewan ternak jelang Ramadan di Jatim aman dan mampu menjadi penyangga kebutuhan daerah lain," kata Khofifah di Surabaya, Sabtu (18/1/2025).

Tokoh Nahdliyin inspiratif versi Forkom Jurnalis Nahdliyin itu mengungkapkan, berbagai upaya tersebut juga penting dilakukan karena Jatim sebagai salah satu lumbung pangan atau sentra peternakan utama di Indonesia. Jatim juga memiliki peran strategis dalam menyediakan pasokan daging nasional, sehingga penanganan wabah ini menjadi prioritas utama.

Tidak hanya itu, peningkatan kerja sama antara pemerintah, peternak, dan komunitas lokal sangat penting untuk mempercepat cakupan vaksinasi. Termasuk langkah-langkah pendukung seperti pengawasan lalu lintas hewan ternak, dan edukasi peternak juga terus dilakukan.

"Dengan langkah-langkah yang optimal, diharapkan wabah PMK dapat terkendali, sehingga keberlanjutan produksi ternak dan kebutuhan pangan masyarakat, terutama menjelang Ramadan, dapat terjamin," terang Khofifah.

Sebagai informasi, total sapi potong dan sapi perah di Jatim sebanyak 3,3 juta ekor (data sensus pertanian BPS RI 2023). Semntara yang terlaporkan terserang PMK periode 1 Desember 2024 s/d 17 Januari 2025 sebanyak 15.858 ekor (0.4 % dari total populasi sapi jatim)

Setelah dilakulan pengobatan dari total yang sakit telah sembuh 4.447 ekor (28%) sedangkan 10.239 ekor masih sakit dan dalam proses penyembuhan (65%), selanjutnya terdapat 829 ekor mati (5,2%) dan terdapat 343 ekor potong bersyarat (2,2%).

Editor : Diday Rosadi

Foto   

Fotografer Cakap Bicara

"Fotografer Cakap Bicara" menjadi tema diskusi hari ketiga Pameran Foto dan Karikatur Pilkada Serentak 2024…