BANDUNG – TK Cikal Bandung menerapkan metode pembelajaran Matematika yang unik dan menyenangkan, yaitu Market Day, sejalan dengan anjuran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk mengajarkan Matematika di tingkat TK dengan pendekatan bermain. Metode ini mengombinasikan pembelajaran literasi dan numerasi sejak usia dini.
Kepala Sekolah TK Cikal Bandung, Mohammad Rizky Satria, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa fokus pembelajaran Matematika di TK Cikal Bandung adalah pada keterampilan dasar logika matematika, bukan pada operasi hitung berbasis angka.
“Matematika di TK Cikal Bandung dipelajari sesuai fase belajar murid di usia dini. Fokus belajar bukan pada operasi hitung berbasis angka, namun pada keterampilan dasar logika matematika. Contohnya, memahami perbandingan (besar-kecil, banyak-sedikit, panjang-pendek, dan sebagainya), pola (urutan bentuk/warna), klasifikasi (pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri yang sama), peluang (memperkirakan pilihan kemungkinan yang ada), dan sebagainya, seperti yang diterapkan di Market Day,” jelasnya.
Konsep Market Day dirancang untuk menghubungkan materi belajar dengan kehidupan sehari-hari.
“Penting di TK Cikal Bandung untuk mengaitkan materi belajar dengan kehidupan sehari-hari dengan menjadikan apa yang ada di lingkungan sekitar sebagai media dan sumber belajar anak-anak TK,” tambah Rizky.
Melalui Market Day, anak-anak diperkenalkan pada konsep literasi dan numerasi secara bertahap dan menyenangkan, tanpa tekanan untuk menguasai operasi hitung tertentu.
Rizky menegaskan, di TK Cikal Bandung, tidak ada tuntutan khusus anak harus sudah bisa melakukan operasi hitung tertentu, sehingga selama kemampuan logika dasar matematika dapat terasa, dan selama pendidik dapat membangun mindset pembelajaran matematika yang tepat sesuai fase belajar anak, maka anak sudah dapat berkembang sesuai dengan harapan.
Dengan demikian, Market Day di TK Cikal Bandung bukan sekadar permainan, melainkan metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan untuk membangun fondasi pemahaman Matematika sejak usia dini.
Editor : Alim Perdana