ayojatim.com skyscraper
ayojatim.com skyscraper

Pakar UNAIR Ungkap Strategi Cegah Penyebaran PMK di Jatim

Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya memeriksa kesehatan sapi kurban yang dijajakan dikawasan Mayjen Sungkono, Surabaya,  beberapa waktu lalu. Foto/Alim Perdana
Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya memeriksa kesehatan sapi kurban yang dijajakan dikawasan Mayjen Sungkono, Surabaya, beberapa waktu lalu. Foto/Alim Perdana

SURABAYA - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali meningkat di Jawa Timur. Dinas Peternakan Jatim melaporkan lonjakan kasus hingga 800 kasus pada pertengahan hingga akhir Desember 2024.

Menanggapi hal ini, pakar virologi dan imunologi Universitas Airlangga (UNAIR), Prof. Dr. Fedik Abdul Rantam drh., memberikan beberapa saran penting terkait pencegahan dan penanganan Virus PMK.

Prof. Fedik menjelaskan bahwa PMK merupakan penyakit yang menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kambing, dan domba, disebabkan oleh virus yang menyebabkan gejala seperti produksi air liur berlebihan dan luka di mulut.

Penyakit ini menimbulkan kerugian ekonomi berupa penurunan produksi susu dan daging, serta penurunan nilai jual ternak.

Lebih lanjut, Prof. Fedik memaparkan pola penyebaran PMK. “Pada musim hujan, kotoran sapi yang terbawa air hujan dapat mengalir melalui sungai ke daerah lain. Air yang terkontaminasi ini menjadi media penyebaran PMK. Aktivitas jual beli ternak juga meningkatkan risiko penyebaran infeksi ke berbagai daerah,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya kebersihan kandang dan vaksinasi. "Pola kebersihan kandang yang kurang baik dan rendahnya tingkat vaksinasi ternak menyebabkan penurunan imunitas, sehingga meningkatkan risiko penyebaran virus," tambahnya.

Untuk penanganan PMK, Prof. Fedik menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat dan pemerintah.

"Perlu pemetaan daerah zona merah PMK untuk karantina wilayah, dan vaksinasi harus digalakkan untuk meningkatkan imunitas ternak," sarannya.

Ia juga menyarankan penggunaan desinfektan di kandang dan penggunaan vaksin yang tepat.

“Pencegahan PMK dapat dilakukan dengan pemberian desinfektan pada kandang untuk membunuh bibit penyakit. Selain itu perlu vaksin yang tepat, di mana isolat virus yang digunakan berasal dari Indonesia sehingga probabilitas keberhasilan vaksin dalam membentuk imunitas dapat meningkat,” papar Prof. Fedik.

Editor : Alim Perdana