TANGGAL 22 DESEMBER, menjadi momen istimewa bagi kita semua untuk mengenang dan merayakan peran ibu dalam kehidupan. Bukan sekadar hari perayaan, namun Hari Ibu adalah pengingat bagi kita untuk mensyukuri setiap pengorbanan, cinta, dan kasih sayang yang tiada tara dari seorang ibu.
Jika ada satu kata yang paling mendalam, penuh makna, dan tak bisa digantikan oleh apapun dalam hidup kita, itu adalah ibu. Sering kali kita mendengar kata itu begitu biasa, namun pernahkah kita benar-benar meresapi makna sejati dari kata tersebut?
Ibu bukan sekadar sosok yang melahirkan kita, tetapi ibu adalah jiwa yang mengasuh kita dengan cinta yang begitu dalam, cinta yang tanpa syarat, cinta yang mengalir tanpa henti, bahkan ketika dunia begitu berat dan penuh tantangan.
Ibu adalah cerminan cinta sejati. Mungkin kita tidak pernah menyadari betapa besar perjuangannya, hingga waktu mengalir dan kita mulai tumbuh dewasa. Setiap detik yang kita habiskan bersamanya, setiap langkah yang kita ambil, setiap kata yang kita ucapkan, semuanya tak lepas dari pengorbanannya.
Dan, mungkin kita baru menyadari itu ketika kita mulai beranjak dewasa, ketika kita mulai merasa beratnya dunia, dan ketika kita merasa kehilangan arah. Baru saat itu kita sadar, bahwa ibu adalah satu-satunya sosok yang selalu ada, yang tak pernah meninggalkan kita.
Begitu banyak yang ibu lakukan untuk kita tanpa kita pernah tahu. Sejak saat pertama kali kita ada dalam kandungannya, ibu sudah memulai perjuangannya. Saat ia merasakan sakit dan lelah yang luar biasa, saat ia terjaga sepanjang malam untuk memastikan kita tetap dalam pelukannya, ia tidak pernah mengeluh.
Setiap rasa sakit yang ia rasakan, setiap kelelahan yang membebani tubuhnya, semuanya ia terima dengan penuh ketulusan. Semua itu hanya untuk satu tujuan, untuk memastikan kita tumbuh sehat, kuat, dan bahagia.
Kita mungkin tidak tahu betapa beratnya perjuangan ibu saat itu. Mungkin kita hanya merasa ibu selalu ada dan selalu siap memberikan yang terbaik bagi kita, tanpa berpikir sejenak untuk memahami betapa besar harga yang harus ia bayar.
Di malam yang panjang dan sepi, ibu berjuang, dalam diam, dalam doa yang terus-menerus dipanjatkan. Ia merawat kita tanpa pamrih, mengorbankan waktu, tenaga, bahkan mimpinya sendiri, hanya untuk memastikan kita tumbuh menjadi orang yang baik.
Betapa Berartinya Ibu
Pernahkah kita merasa marah atau kesal kepada ibu? Pernahkah kita merasa bahwa ibu terlalu cerewet atau terlalu protektif? Mungkin kita pernah merasa tidak setuju dengan cara ibu mendidik kita, atau kita merasa ibu terlalu mengekang kebebasan kita.
Tapi, saat kita menyadari bahwa ibu adalah satu-satunya yang begitu tulus mencintai kita, saat kita mengenang semua pengorbanannya, kita pasti merasa sesal yang mendalam.
Ketika ibu berbicara, sering kali kita mendengarnya tanpa sepenuh hati. Ketika ibu menangis, kita tidak benar-benar memahami betapa dalamnya rasa sakit yang ia rasakan.
Ketika ibu merawat kita saat kita sakit, kita tidak tahu bahwa ia merasakan kekhawatiran yang sangat mendalam, bahkan lebih dari rasa sakit kita. Ibu tidak pernah meminta kita untuk mengerti, tetapi hatinya yang lembut tahu bahwa cinta yang ia beri adalah yang terbaik.
Namun, waktu akan mengajarkan kita sesuatu yang sangat berharga. Terkadang, kita baru menyadari betapa besar pengorbanan ibu setelah ia tidak lagi ada di samping kita.
Betapa hancurnya hati kita ketika kita tidak lagi bisa mendengar suaranya, merasakan pelukannya, atau merasakan sentuhan kasih sayangnya. Betapa sangat kita merindukan semua yang telah ia lakukan, meskipun dulu kita sering kali tidak menghargainya.
Cinta Tanpa Tanda Jasa
Saat ibu merawat kita, ia melakukannya dengan hati yang penuh cinta. Setiap tetes air matanya adalah doa untuk kita, setiap senyum yang ia berikan adalah bentuk pengorbanan yang tak ternilai harganya. Ibu tidak pernah mengharapkan balasan, tidak pernah meminta pujian.
Semua yang ia lakukan adalah untuk kita, hanya untuk melihat kita bahagia, sehat, dan sukses. Dan kita, sering kali tidak menyadari betapa besar arti dari setiap pengorbanan itu.
Betapa seringnya kita lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada ibu. Betapa seringnya kita terlalu sibuk dengan kehidupan kita sendiri, tanpa menyadari bahwa ibu adalah orang yang selama ini selalu ada untuk kita, memberi kita segala yang kita butuhkan, tanpa pernah mengeluh.
Betapa seringnya kita terlambat menyadari bahwa ibu adalah satu-satunya sosok yang akan selalu ada di sisi kita, bahkan ketika dunia ini berubah, bahkan ketika orang lain meninggalkan kita.
Kini, mungkin saatnya kita berhenti sejenak. Berhenti dari rutinitas kita yang sibuk. Berhenti dari segala kegelisahan dan kecemasan yang membelenggu kita. Lihatlah ibu. Dengarkan suaranya. Rasakan pelukannya. Dan jika kita belum sempat mengungkapkan rasa terima kasih kita, sekarang adalah waktunya.
Jika kita merasa belum cukup menunjukkan rasa cinta kita kepada ibu, lakukanlah sekarang. Jangan tunggu lagi, karena waktu terus berjalan dan mungkin saja waktu kita untuk bersama ibu sudah semakin singkat.
Ketika kita merasakan betapa besar pengorbanan ibu, saat itulah kita akan menemukan makna hidup yang sejati. Ibu mengajarkan kita tentang kasih sayang yang tulus, tentang pengorbanan yang tak ternilai, dan tentang cinta yang tak pernah berakhir.
Ibu adalah bagian dari hidup kita yang tak bisa digantikan oleh apapun, dan kita harus bersyukur bahwa kita masih memiliki kesempatan untuk merasakannya.
Mungkin setelah kita membaca ini, kita merasa sesak di dada. Air mata yang tak bisa lagi tertahan. Itu adalah tanda bahwa kita mulai menyadari betapa berharganya ibu. Jika masih ada waktu, jika ibu masih ada di sisi kita, peluklah ia dengan penuh rasa terima kasih.
Ucapkan kata-kata yang selama ini mungkin kita simpan dalam hati. Ibu, terima kasih atas segala yang telah kau berikan, atas cinta yang tiada tara, atas pengorbanan yang tak terhitung jumlahnya. Kami tidak akan pernah cukup membalas semuanya, tetapi kami akan berusaha untuk menjadi anak yang selalu membuatmu bangga.
Jangan menunggu sampai terlambat. Karena cinta ibu adalah sesuatu yang tak bisa kita temukan lagi di tempat lain. Ia adalah anugerah yang Tuhan berikan kepada kita, dan tidak ada yang lebih berharga dari itu.
SELAMAT HARI IBU:
"Seorang pria datang kepada Nabi SAW dan bertanya:
'Ya Rasulullah, aku ingin berjihad di jalan Allah, apakah aku boleh melakukannya?' Nabi SAW bertanya kepadanya,
'Apakah ibumu masih hidup?' Pria itu menjawab, 'Ya, masih hidup. ' Nabi SAW bersabda, 'Kembalilah kepada ibumu, karena sesungguhnya di sana ada surga.'"
(HR. Bukhari dan Muslim)
Penulis: Ulul Albab
Ketua ICMI Jatim, Ketua Litbang DPP AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia), Rektor Univ. Dr. Soetomo Surabaya (Periode 2007-2013).
Editor : Alim Perdana