Disbun Jatim Tegaskan Inovasi Budidaya Kunci Hasilkan Tembakau Premium

ayojatim.com
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Ir Dydik Rudy Prasetya MMA saat meninjau kebun tembakau

AYOJatim.com - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jawa Timur terus menggenjot inovasi budidaya guna menghasilkan tembakau premium. Kepala Disbun Jatim, Ir. Dydik Rudy Prasetya, MMA, menegaskan bahwa modernisasi teknis dan pendampingan intensif bagi petani menjadi faktor utama agar tembakau Jawa Timur tetap kompetitif di pasar nasional maupun ekspor.

“Kami ingin memastikan bahwa tembakau Jawa Timur tidak hanya unggul dalam jumlah, tetapi juga dalam kualitas. Modernisasi budidaya adalah kuncinya,” ujar Rudy, Rabu (19/11) .

Baca juga: Pembinaan Petani Tembakau di Probolinggo, Disbun Jatim Tekankan Peningkatan Kualitas Bahan Baku

Hingga saat ini, Jawa Timur terus menunjukkan konsistensinya sebagai penghasil tembakau terbesar di Indonesia. Sepanjang periode 2020 hingga 2024, provinsi ini secara stabil memimpin di antara tiga besar kontributor nasional, bersama Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Tengah (Jateng).

Pada tahun 2024, produksi tembakau Jawa Timur mencapai puncaknya sebesar 185.604 Ton. Jika dirata-ratakan dari kelima tahun tersebut, produksi tembakau Jawa Timur berada pada level rata-rata sekitar 132.759 ton per tahun.

Dengan capaian ini, Jawa Timur tidak hanya menjadi penopang utama industri tembakau nasional, tetapi juga memiliki fondasi yang kuat untuk terus mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas, sejalan dengan program inovasi budidaya yang dijalankan oleh Dinas Perkebunan setempat.

“Jatim merupakan tulang punggung pasokan tembakau nasional. Karena itu, kualitas adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar,” tegas Rudy.

Disbun Jatim memprioritaskan beberapa program strategis untuk mendorong kualitas daun tembakau.
Pertama, Pemanfaatan Alsintan Modern. Disbun mendorong penggunaan alat dan mesin pertanian modern seperti mesin penyadap, pemotong, hingga pengering daun. Teknologi ini membuat panen lebih efisien dan meminimalkan kehilangan hasil.

Baca juga: Disbun Jatim: Kolaborasi Kunci Kesejahteraan Petani Tembakau

“Di beberapa daerah, termasuk Bawean, kami sudah menyalurkan bantuan alsintan untuk menunjang proses panen dan pengolahan yang lebih presisi,” jelasnya.

Kedua, Pendampingan Teknis dan Pelatihan. Petani mendapatkan bimbingan mengenai pemupukan tepat guna, teknik pemangkasan optimal, serta penerapan irigasi terukur. “Dengan pendampingan langsung dari tenaga ahli, kualitas daun bisa meningkat signifikan—baik ukuran, kadar air, maupun kandungan kimianya,” tutur Rudy.

Ketiga, Buffer Stock dan Manajemen Risiko. Untuk mengantisipasi anomali cuaca serta menjaga stabilitas produksi, Disbun menyediakan buffer stock sarana produksi hingga skema insentif bagi petani.
Keempat, Sertifikasi dan Pengujian Kualitas. Disbun menggandeng lembaga penguji untuk memastikan daun tembakau yang dihasilkan memenuhi standar premium dan layak masuk pasar ekspor maupun industri rokok kelas atas.

Rudy mengatakan program modernisasi budidaya terbukti memberikan dampak signifikan bagi petani, antara lain, produktivitas naik berkat teknik yang lebih terukur, pendapatan petani meningkat karena tembakau premium memiliki nilai jual lebih tinggi, risiko usaha lebih terkendali melalui dukungan buffer stock dan nilai tambah meluas hingga rantai pasok industri rokok premium dan potensi pasar ekspor.

Baca juga: Disbun Jatim: IHT ciptakan mata rantai ekonomi luas, dari perdesaan hingga industri Besar

“Kami ingin petani mendapatkan manfaat ekonomi jangka panjang. Jika kualitas naik, harga pasti ikut naik,” kata Rudy.

Menurutnya, transformasi budidaya tidak hanya mengejar produksi besar-besaran, tetapi juga mengutamakan prinsip ramah lingkungan. Disbun mulai mendorong penggunaan pupuk organik serta sistem irigasi efisien untuk menekan dampak ekologis. “Tembakau premium tidak hanya soal kualitas daun, tetapi juga bagaimana kita merawat lahan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Rudy mengatakan dengan kapasitas produksi besar dan kualitas yang terus meningkat, Jatim diproyeksikan mampu memperluas pasar ekspor tembakau berkualitas tinggi. Selain itu, Disbun tengah menyiapkan skema kemitraan jangka panjang antara petani, koperasi, dan industri rokok. “Kemitraan yang kuat akan memastikan keberlanjutan pasokan dan tentu saja kesejahteraan petani,” pungkas Rudy.

Editor : Alim Perdana

Wisata dan Kuliner
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru