SURABAYA - Nama Danny Budiman begitu lekat dengan dunia perhotelan di Jawa Timur. Bagi kolega dan karyawannya, ia bukan sekadar seorang pemimpin, melainkan sosok yang penuh energi, flamboyan, dan tak pernah berhenti menantang dirinya sendiri.
Founder Jungle Hospitality yang juga merupakan mantan Regional General Manager IntiWhiz Jawa Timur ini menjadikan dua posisi besar itu sebagai menara pencapaian hidup. Danny dikenal tenang, namun di balik ketenangan itu tersimpan semangat layaknya anak panah. Diam, fokus, lalu melesat tepat ke sasaran.
Baca juga: Selamat Jalan Danny Budiman
Bukan hanya piawai membangun kafe dengan omzet miliaran dalam waktu singkat, Danny juga dikenal gigih dalam menyelamatkan hidup banyak orang lewat keberanian mengambil keputusan.
Pikirannya penuh algoritma, berputar seperti jarum jam, menyala terang seperti bohlam pijar.
Sepanjang hari tawaran proyek berdatangan. Beberapa ia terima dengan penuh antusias, sebagian lain ia letakkan di pinggir meja, menunggu waktu yang tepat. Ia tahu mana yang harus diprioritaskan.
Flamboyan, Nyeleneh, Tapi Visioner
Kesan mendalam melekat pada setiap orang yang bekerja dengannya. Flamboyan adalah kata yang kerap muncul untuk menggambarkan Danny. Ia sering mengajak kolega menghirup udara segar sekaligus bermalam di Grand Whiz Trawas, salah satu dari lima properti IntiWhiz di Jawa Timur. Dari tempat inilah puncak kariernya dimulai, dan dari sinilah banyak ide besar lahir.
Baca juga: Membaca Ulang Kritik Purbaya: Antara Retorika dan Realitas Kebijakan
Berbeda dengan kebanyakan pimpinan hotel yang kaku dalam balutan jas formal, Danny justru hadir dengan gaya bebas: rambut panjang, kaos polo, atau jeans santai. “Rock and Roll” adalah sikapnya. Dan justru dari kebebasan itulah lahir ide-ide out of the box, seringkali dianggap “nyeleneh”, tapi selalu membuktikan hasil.
Karakter pemberontaknya bukan tanpa arah. Ia punya prinsip kuat dan keberanian untuk mengambil langkah bahkan dalam kondisi terdesak. Inilah yang membuatnya dipandang sebagai pemimpin ulung.
Legacy Behind Hospitality
Di sebuah ruang kecil berukuran tiga kali dua meter, Danny kerap duduk menatap tumpukan dokumen. Pena di tangannya seolah ikut berhenti, menunggu kapan pikiran cemerlang itu kembali dituangkan.
Kini, Danny Budiman telah berpulang. Namun nama, karya, dan jejak pemikirannya tetap abadi. Ia meninggalkan warisan bukan hanya dalam bentuk bisnis yang berkembang pesat, tetapi juga semangat untuk selalu berani berbeda, berani keluar dari pakem, dan berani memberi warna pada dunia hospitality di Jawa Timur.
Selamat jalan, Danny Budiman. Rock and Roll-mu akan selalu hidup di ingatan banyak orang.
Editor : Amal Jaelani