Uji Kompetensi Wartawan Angkatan XVI Digelar di UMSurabaya, 26 Wartawan Surabaya Ikuti Tiga Jenjang Ujian

ayojatim.com
Suasana Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di UM Surabaya, Sabtu (20/9/2025). Foto: Rumah Literasi Digital

SURABAYA – Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) kembali menjadi tuan rumah pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan XVI. UKW ini merupakan amanah Dewan Pers untuk mengukur tingkat kompetensi profesi para pemburu berita.

Sebanyak 26 jurnalis dari berbagai media di Surabaya dan sekitarnya mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pada tiga jenjang: muda, madya, hingga utama.

Baca juga: Era Baru Literasi Digital di Indonesia

Uji kompetensi berlangsung selama dua hari, 20–21 September 2025, di Gedung G lantai 7, Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya).

Rektor UMSurabaya, Dr. Mundakir, S.Kep., Ns., M.Kep., FISQua, dalam sambutan pembukaan pada Sabtu (20/9/2025), berharap seluruh peserta dapat lulus dengan integritas tinggi.

“Jurnalis di era digital saat ini tantangannya kompleks. Selain berhadapan dengan berita-berita yang sulit dipertanggungjawabkan, mereka juga kerap berhadapan dengan konten media sosial yang banyak memuat berita palsu. Ini yang perlu diluruskan,” kata Mundakir.

Pria kelahiran Lamongan itu menilai sudah saatnya meninggalkan idiom bad news is good news. Mundakir juga menekankan pentingnya keterkaitan UKW dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) poin keempat, yaitu pendidikan. Karena itu, ia mendorong agar jurnalis terus memperkuat kompetensinya melalui ujian.

“Cara-cara seperti ini sudah tidak berlaku,” tegasnya.

Ia menambahkan, uji kompetensi tidak boleh sekadar menjadi ajang mengejar sertifikasi, tetapi harus berfokus pada peningkatan kompetensi sebagaimana diamanatkan Dewan Pers.

Penyelenggaraan uji kompetensi wartawan ini sejalan dengan Permenaker Nomor 4 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional. Namun, Sekretaris PWI Jawa Timur, Eko Pamuji, menegaskan bahwa UKW tidak boleh dipandang sebagai formalitas.

“UKW adalah tolok ukur kompetensi jurnalistik sekaligus alat ukur moral,” ujarnya.

Baca juga: Jakarta Jadi Pusat Perhatian Audio Asia: Radiodays Asia 2025 Siap Digelar!

Menurut Eko, di era digital banyak wartawan lihai menulis berita, tetapi secara moral kurang.

“Esensi UKW adalah menghayati Pasal 1 Kode Etik Jurnalistik: wartawan Indonesia harus independen dan beretika baik. Selain itu, mereka perlu memahami UU Pers Nomor 40 Tahun 1999,” tambahnya.

Ketua Panitia Pelaksana, Moch. Ali Topan, menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta UKW angkatan XVI/2025. Menurutnya, kegiatan ini merupakan buah kerja keras awak media untuk meningkatkan kompetensinya.

“Saya berterima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Surabaya yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Juga kepada Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) selaku lembaga uji yang terus memberikan arahan,” ucapnya.

UKW angkatan XVI/2025 ini terselenggara atas kerja sama jatimkini.com, MPID Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, UMSurabaya, UMJ, Dewan Pers, Jurnalis Sahabat Pendidikan, PLN Nusantara Power, Pelindo Regional 3, Dinas Kominfo Jatim, PLN, Wira Jatim Group, Jatim Graha Utama, Sinergi Gula Nusantara, Dafam Hotel, Dharma Lautan Utama, Pacific Caesar Surabaya, dan Frisian Flag.

Baca juga: Dirjen, Wartawan Mandiri dan Kasta

Dukungan juga datang dari sejumlah media partner, antara lain: pwmu.co, klikmu.co, surabayaonline, kanalsatu.com, jatimnow.com, selalu.id, kilasjatim.com, kilasbisnis.com, tretan.id, dan Rumah Literasi Digital.

Keistimewaan UKW kali ini adalah kehadiran Deputi Kesehatan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Sukadiono, yang juga mantan Rektor UMSurabaya.

Prof. Sukadiono, berharap kerja sama dengan UMSurabaya dan lintas lembaga dapat terus berlanjut.

“Profesi wartawan sama dengan dokter dan pengacara, maka perlu ada sertifikasi. Wartawan harus terus meningkatkan kualitas, sebab mereka mengedukasi publik melalui tulisan,” ungkapnya.

Editor : Amal Jaelani

Wisata dan Kuliner
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru