PONOROGO - Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus bersama Pondok Pesantren Darussalam Gontor menjalin kerjasama strategis untuk mendorong penggunaan LPG yang tepat sasaran, khususnya di lingkungan pesantren yang memiliki berbagai lini usaha.
Inisiatif tersebut merupakan respons atas masih banyaknya masyarakat yang belum mengerti peruntukan LPG subsidi dan non-subsidi, yang menyebabkan penyalahgunaan LPG subsidi 3 kg.
Baca juga: Bright Gas Cooking Competition 2025 Angkat Rasa Nusantara dan Dukung UMKM di Surabaya
Sebagai kota yang dikenal sebagai Kota Santri, Ponorogo memiliki banyak pesantren besar, salah satunya Pondok Pesantren Darussalam Gontor.
Pesantren ini memiliki usaha seperti laundry, rumah sakit, pabrik roti, minuman, hingga dapur umum, yang seluruhnya menggunakan LPG sebagai sumber energi.
Namun, selama ini pesantren sering kesulitan dalam pengadaan LPG non subsidi dan terkadang masih menggunakan LPG subsidi 3 kg yang sebenarnya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa program kerjasama ini sudah diinisiasi sejak tahun lalu dan telah memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Dengan adanya outlet LPG non subsidi Bright Gas di area pesantren, seluruh lini usaha pesantren kini menggunakan produk LPG non subsidi yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya.
Baca juga: Pertamax Turbo Drag Fest 2025 Tancap Gas di Yogyakarta, Buruan Daftar!
"Selain memenuhi kebutuhan pesantren, outlet ini memungkinkan pesantren untuk menjual LPG kepada masyarakat sekitar, sehingga membuka peluang ekonomi baru dan menekan biaya operasional," terangnya.
Respon positif juga datang dari pengurus Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Dani Zakaria. Ia bilang, sejak program ini berjalan, pihaknua sangat terbantu dalam pengadaan LPG.
"Kami juga menyadari pentingnya penggunaan LPG sesuai peruntukannya," ucapnya.
Saat ini, semua usaha pesantren telah menggunakan LPG non subsidi mulai dari ukuran 5,5 kg, 12 kg hingga 50 kg.
Baca juga: Pemkot Surabaya Diminta Segera Cabut Izin SPBU Pertamina Nakal Pajak
"Kami juga berupaya membantu masyarakat melalui outlet LPG yang kami kelola," tambah Dani.
Selain di Gontor, program penetrasi LPG Bright Gas juga sudah direplikasi di Pondok Pesantren Lirboyo Ponorogo dan akan terus dimasifkan di pondok pesantren lain.
Sentralisasi pengadaan LPG di pondok pesantren diharapkan dapat menjadi langkah efektif dalam memastikan LPG digunakan sesuai aturan pemerintah dan tepat sasaran.
Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai produk LPG Pertamina, dapat menghubungi Pertamina Call Center di nomor 135.
Editor : Alim Perdana