Kepala BNPB Pertama, Prof. Syamsul Maarif Sebut BPBD Jatim Layak sebagai Pusat Literasi Kebencanaan di Indonesia

ayojatim.com
Kepala BNPB pertama Prof. Syamsul Maarif berdiskusi dengan Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto di kantor BPBD Jatim di kawasan Waru, Sidoarjo. foto: BPBD Jatim for ayojatim.

SIDOARJO - Guru Besar Sosiologi Kebencanaan Universitas Pertahanan (Unhan) Bogor yang juga Kepala BNPB pertama Prof. Syamsul Maarif menyebut, BPBD Jatim saat ini telah berkembang menjadi sebuah institusi literasi kebencanaan di tanah air.

Ungkapan itu ia sampaikan sesuai melakukan kunjungan dan berkeliling di lingkungan Kantor BPBD Jatim di Jl Letjen S. Parman 55 Waru, Sidoarjo, Rabu (9/7/2025) sore.

Baca juga: Percepat Ketangguhan Sekolah, BPBD Jatim Kembali Gelar ToF SPAB 2025

Ia bahkan menegaskan, perkembangan BPBD Jatim saat ini yang telah dilengkapi dengan Taman Edukasi Bencana telah layak disebut sebagai Pusat Literasi Kebencanaan atau yang ia singkat menjadi Puslitrana atau Disaster Literacy Centre (DLC).

Memahami literasi kebencanaan, baginya, tidak sekadar memberi pengetahuan tentang kebencanaan bagi anak-anak dan masyarakat yang berkunjung ke BPBD Jatim saat ini saja.

Tapi, literasi kebencaan bisa bermakna lebih dalam, yakni, menyiapkan kesadaran anak-anak akan bencana sebagai modal pengetahuan saat mereka dewasa hingga menduduki berbagai jabatan, baik di birokrasi, politik maupun jabatan lainnya.

"Wawasan kebencanaan yang didapat saat sejak anak-anak itu akan menjadi memori kuat sebagai modal pengambilan kebijakan saat mereka sudah dewasa," terangnya.

Ia lalu mengisahkan, Tilly Smith, anak usia 10 tahun asal Inggris, yang bisa menyelamatkan ratusan orang saat terjadi bencana tsunami di Pantai Pukhet Thailand tahun 2004, berkat pengetahuannya tentang tsunami yang ia dapat saat sekolah.

Baca juga: Kalaksa BPBD Jatim : Jalur Pacet-Cangar Sudah Dibuka 24 Jam

"Berkat pengetahuannya tentang tsunami, anak itu akhirnya bisa menyelamatkan orang tuanya dan ratusan orang yang ada di dekat pantai," terangnya.

Selain itu, Syamsul Maarif juga mengapresiasi sejumlah kemajuan peralatan yang dilakukan BPBD Jatim.

Salah satunya, dengan hadirnya "BPBD One", kendaraan operasional yang mampu memetakan dengan cepat sebuah kejadian bencana dan memfasilitasi jaringan komunikasi di area blank spot.

Baca juga: Cek Lapangan, Gubernur Khofifah Susuri Medan Curam Dampak Longsor Trenggalek

"Prinsip dasar penanganan bencana itu cepat dan tepat. Saya kira dengan hadirnya BPBD One, Kepala BPBD Jatim bisa mereaksi cepat setiap kejadian bencana dari mana saja," ujarnya.

Dalam kunjungan ini, Syamsul Maarif, juga berkesempatan mencoba simulator gempa, mengunjungi Tenda Pendidikan Bencana (Tenpina), dan melihat isi mobil BPBD One.

Turut mendampingi, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, Sekretaris BPBD Jatim Andhika Nurrahmad Sudigda dan Plt. Kabid PK, Dadang Iqwandy.

Editor : Diday Rosadi

Wisata dan Kuliner
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru