Dream Aviation dan Garuda Indonesia Resmi Terbangkan Jamaah Umrah Langsung dari Juanda, Layanan Premium Tanpa Transit

Ratusan jemaah umrah bersiap masuk ke pesawat Garuda untuk terbang langsung ke Tanah Suci, di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Sabtu (12/7/2025). Foto: Ali Masduki/Ayojatim
Ratusan jemaah umrah bersiap masuk ke pesawat Garuda untuk terbang langsung ke Tanah Suci, di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Sabtu (12/7/2025). Foto: Ali Masduki/Ayojatim

SURABAYA - Dream Aviation dan Garuda Indonesia resmi memulai layanan perdana penerbangan umrah tahun 2025-2026 dengan konsep premium service airline dari Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.

Langkah ini bertujuan menghadirkan pengalaman perjalanan ibadah umrah yang nyaman dan menyeluruh, mulai dari tahap pra-penerbangan, penerbangan, hingga setelah tiba di Tanah Suci.

Menurut Muhammad Umar Bakadam, CEO Dream Aviation, mitra operator penerbangan dalam kerja sama strategis dengan Garuda Indonesia, Tahun ini menjadi momen bersejarah bagi Dream Aviation dalam mengembangkan lini bisnis melalui kerja sama dengan Garuda Indonesia.

"Kami bangga memperkenalkan layanan perjalanan umrah tanpa transit dengan standar premium yang resmi dimulai pada 12 Juli 2025," terangnya usai seremoni penerbangan perdana Garuda Indonesia, di Bandara Internasional Juanda Surabaya, di Sidoarjo, Sabtu (12/7/2025).

Garuda Indonesia bersama Dream Aviation akan melayani penerbangan langsung ke dua bandara utama di Arab Saudi, yakni Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz di Madinah dan Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah.

Penerbangan tersebut dilayani dari lima kota besar Indonesia: Medan, Jakarta, Palembang, Surabaya, dan Makassar.

“Dream Tour, bagian dari Dream Group, menghadirkan paket umrah lengkap mulai dari Rp25 juta, yang mencakup tiket penerbangan, visa, akomodasi hotel, dan izin resmi. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan amanah bagi setiap jamaah,” tambah Umar.

Fasilitas unggulan yang ditawarkan mencakup bagasi hingga 30 kilogram, makanan selama penerbangan, serta sistem hiburan di setiap kursi. Penumpang dapat menikmati kenyamanan ekstra melalui konfigurasi kursi Premium Economy dan Ekonomi yang didesain lebih luas.

Penerbangan umrah ini mendapat dukungan penuh dari regulator, pengelola bandara, pengatur lalu lintas udara, dan seluruh kru serta karyawan, yang berharap sinergi ini dapat memudahkan akses masyarakat Indonesia menuju Tanah Suci.

Dengan penerbangan langsung yang menghilangkan kebutuhan transit ini, jamaah umrah dari Jawa Timur dan kota-kota lainnya dapat menikmati perjalanan yang lebih efisien dan nyaman, sekaligus mempercepat realisasi ibadah suci mereka.

Sementara itu, General Manager Bandara Internasional Juanda, Laksamana TNI Muhammad Tohir, menyatakan dukungan penuh terhadap keberadaan layanan penerbangan umrah pulang pergi Garuda Indonesia dari Bandara Juanda langsung menuju Arab Saudi.

Menurutnya, kehadiran Garuda Indonesia sebagai maskapai baru dalam layanan ini memberikan pilihan tambahan yang sangat dibutuhkan bagi calon jamaah umrah.

“Kami sangat senang dan mendukung penuh penerbangan pulang pergi umrah Garuda Indonesia dari Bandara Juanda langsung ke Arab Saudi. Kehadiran Garuda memberikan pilihan tambahan bagi calon jamaah, sehingga mereka bisa memilih Garuda atau maskapai lain. Sebelumnya hanya ada satu pilihan maskapai,” ujarnya.

Lebih lanjut, Tohir berharap penerbangan umrah dari Bandara Juanda dapat terus bertumbuh dan diikuti oleh lebih banyak maskapai lain. Hal ini akan memberi jamaah pilihan yang lebih luas sehingga bisa menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

“Kami berharap ada lebih banyak maskapai yang melayani penerbangan umrah dari Juanda, sehingga jamaah memiliki beragam pilihan dan dapat menyesuaikannya dengan kemampuan mereka. Semoga semakin banyak jamaah umrah dari Jawa Timur yang berangkat langsung dari Bandara Juanda, sehingga mengurangi ketergantungan keberangkatan dari bandara lain,” tambahnya.

Tohir juga memaparkan bahwa selama ini banyak jamaah umrah dari Jawa Timur harus berangkat ke bandara lain, yang menambah waktu tempuh dan kelelahan perjalanan. Ia berharap ke depan, keberangkatan paket umrah plus dengan tujuan lainnya, seperti Turki, juga bisa langsung dilayani dari Juanda.

“Tahun lalu, paket umrah plus misalnya ke Turki harus transit di Jakarta karena tidak ada penerbangan langsung dari Juanda. Kami berharap ke depan paket umrah plus seperti itu juga bisa diberangkatkan langsung dari Juanda, sehingga jamaah tidak perlu meninggalkan Jawa Timur. Waktu tempuh akan lebih singkat, nyaman, dan tentu lebih hemat biaya,” pungkasnya.

Editor : Alim Perdana