Visi Gerbang Baru Nusantara, Perspektif Penyiaran Radio di Jawa Timur

Reporter : Harley Prayudha

Oleh: Dr. Drs. Harliantara, M.Si.
Dekan FIKOM Unitomo & Anggota Dewan Pengawas PRSSNI Jawa Timur

DI PERIODE keduanya, Gubernur Jawa Timur Khofifah mengusung visi besar bertajuk "Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara". Visi ini menegaskan posisi strategis Jawa Timur sebagai pintu gerbang perdagangan dan penghubung utama antara Indonesia bagian barat dan timur.

Baca juga: Fikri Alvirhino Sebut Jawa Timur Siap Jadi Gerbang Baru Nusantara

Dalam hal ini peran media penyiaran radio jangan diabaikan. Di era digital ini stasiun radio yang berada di Jawa Timur bisa dilibatkan untuk desiminasi informasi gagasan dan implementasi yang perlu diketahui oleh masyarakat.

Era digital telah merevolusi cara masyarakat mengonsumsi media, dengan Over-The-Top radio broadcasting muncul sebagai kekuatan dominan dalam lanskap penyiaran audio.

Fenomena ini, yang ditandai dengan penyampaian konten radio langsung melalui internet, telah mengubah persepsi dan interaksi pendengar, khususnya dengan memanfaatkan analitik big data dari platform media sosial. Perkembangan teknologi komunikasi telah mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia.

Radio, sebagai media penyiaran audio, juga menghadapi konvergensi dan memiliki tempat tersendiri bagi pendengar setianya di era digital. Konvergensi media adalah suatu proses dimana teknologi baru diakomodasi oleh media, komunikasi, dan industri budaya yang sudah ada sebelumnya.

Perkembangan internet dan media sosial memungkinkan radio untuk memperluas jangkauan dan berinteraksi dengan pendengar secara lebih personal dan interaktif.

Penyiaran Radio adalah radio yang berbasis pada prinsip radio menjadi platform untuk menyampaikan informasi secara kreatif bentuk audio yang melengkapi bentuk-bentuk narasi teks.

Analisis mendalam terhadap persepsi masyarakat terhadap OTT radio broadcasting memerlukan pemahaman komprehensif tentang bagaimana data media sosial dapat dimanfaatkan untuk mengukur sentimen, mengidentifikasi tren, dan memprediksi perilaku pendengar.

Integrasi analitik big data memungkinkan penyiar radio untuk memperoleh wawasan yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang preferensi pendengar, demografi, dan pola keterlibatan.

Dengan menganalisis data dari platform seperti Facebook, Twitter, Youtube, Tiktok dan Instagram, penyiaran radio dapat menyesuaikan konten, mengoptimalkan jadwal siaran, dan menargetkan iklan secara lebih efektif, yang pada akhirnya meningkatkan pengalaman pendengar dan mendorong pertumbuhan pendapatan bagi penyiaran radio.

Selain itu, analitik media sosial memfasilitasi pemantauan 'real-time' dari umpan balik pendengar dan sentimen publik, memungkinkan penyiar untuk segera mengatasi masalah atau peluang yang muncul.

Proses transformasi diseminasi konten siaran radio menggunakan media sosial memungkinkan perubahan yang perlu diadaptasi dengan budaya dan perilaku konsumen.

Baca juga: Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara, Kang Irwan: Kata Kuncinya Kolaborasi

Misalnya, jika sebuah onformasi atau segmen tertentu memicu reaksi negatif di media sosial, penyiaran radio dapat dengan cepat menyesuaikan pemrograman mereka untuk menghindari alienasi pendengar. Sebaliknya, jika sebuah segmen menjadi viral, penyiaran radio dapat memanfaatkan momen tersebut dengan mempromosikannya lebih lanjut dan berinteraksi dengan pendengar yang terlibat.

Di tengah tantangan industri penyiaran yang semakin ketat, penyiaran radio memerlukan kebijakan dan strategi yang tepat dalam pengelolaannya. Dalam konteks persaingan media yang ketat, radio harus mampu beradaptasi dengan teknologi baru untuk mempertahankan eksistensinya.

Radio dan podcast memiliki karakteristik pendengar yang sedikit berbeda. Dalam pemilihan konten dan platform, pendengar podcast lebih aktif daripada pendengar radio—kebebasan dan keterlibatan yang lebih besar dalam memilih konten yang dipilih pendengar podcast. Sementara itu, radio hanya perlu dihidupkan oleh pendengar.

Pemanfaatan data media sosial dalam OTT radio broadcasting juga menimbulkan pertimbangan etis yang penting. Privasi data, keamanan, dan transparansi harus menjadi prioritas utama untuk menjaga kepercayaan pendengar dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang relevan.

Penyiaran radio harus transparan tentang bagaimana mereka mengumpulkan, menggunakan, dan berbagi data pendengar, dan mereka harus memberi pendengar kendali atas informasi pribadi mereka.

Selain itu, penyiar harus berhati-hati untuk menghindari penggunaan data media sosial untuk tujuan diskriminatif atau manipulatif.

Baca juga: Jairi Irawan : Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara, Lompatan Besar Gubernur Khofifah

Radio memiliki keunggulan seperti cepat dan langsung, akrab dengan pendengar, hangat, sederhana, tidak terbatas, murah, mampu mengulang dan fasilitas hiburan yang fleksibel.

Penyiar radio memegang posisi penting dalam keberhasilan suatu program yang dibuat Radio dapat digunakan sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan promosi yang efektif, dan masih relevan di era digital ini.

Ke depan, konvergensi OTT radio broadcasting dan analitik big data media sosial siap untuk membentuk kembali masa depan industri penyiaran audio. Dengan memanfaatkan kekuatan data untuk memahami dan melayani pendengar dengan lebih baik, penyiaran radio dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan, inovasi, dan keterlibatan.

Dengan strategi yang tepat, Lembaga Penyiaran radio dapat mengoptimalkan jaringan bersama seperti misalnya PRSSNI Jawa Timur ( Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia) secara independen dan netral untuk membangun karakter budaya Jawa Timur dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi.

Selain itu, pemanfaatan Artificial Intellegence dapat meningkatkan pengalaman pendengar, seperti personalisasi rekomendasi konten dan interaksi yang lebih cerdas dengan pendengar. Namun, penting untuk diingat bahwa teknologi hanyalah alat, dan keberhasilan OTT radio broadcasting pada akhirnya akan bergantung pada kemampuan penyiaran radio untuk menciptakan konten yang menarik, relevan, dan bernilai bagi pendengar radio.

 

Editor : Alim Perdana

Wisata dan Kuliner
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru