Oleh: Ulul Albab
Ketua ICMI Orwil Jawa Timur
TIAP TAHUN, setiap umat Islam selalu menantikan dua bulan penuh berkah yang tak pernah bisa dilewatkan begitu saja, yaitu Rajab dan Ramadan. Tetapi, ada satu bulan yang sering terlewatkan dari perhatian kita, yakni Sya'ban. Padahal, di balik bulan yang sering dianggap sebagai bulan penantian Ramadan ini, ada potensi yang luar biasa untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.
Baca juga: Program Sedekah Kuota Tri, Langkah Nyata Dukung Literasi Digital Generasi Muda Indonesia
Sya'ban: Bulan Pembenahan
Bulan Sya'ban selalu datang dengan nuansa yang lebih tenang, di tengah kesibukan dunia yang tak pernah berhenti. Namun, jangan salah, bulan ini menyimpan peluang besar untuk memperbaiki diri. Rasulullah SAW sendiri dikenal dengan kebiasaan luar biasa selama Sya'ban.
Bahkan, Aisyah RA, istri tercinta beliau, berkata dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari, bahwa Rasulullah SAW "lebih banyak berpuasa di bulan Sya'ban dibandingkan bulan-bulan lainnya (kecuali Ramadhan)."
Sya'ban menjadi bulan yang penuh refleksi dan pengakuan atas segala dosa serta kesalahan. Bulan yang mengingatkan umat Islam bahwa sebelum Ramadan datang dengan segala rahmatnya, ada baiknya kita menata hati terlebih dahulu.
Malam Pertengahan Sya'ban
Ada satu momen khusus yang juga sering dilupakan dalam bulan ini, yaitu malam pertengahan Sya'ban (Nisfu Syaban), atau yang biasa dikenal dengan Lailatul Bara'ah. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk memperbanyak doa dan meminta ampunan pada malam ini. Sebuah kesempatan emas yang Allah SWT berikan agar kita bisa kembali dibersihkan dari dosa-dosa kita.
Hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Majah menyebutkan bahwa "Pada malam pertengahan Sya'ban, Allah turun ke langit dunia dan mengampuni hamba-Nya, kecuali mereka yang masih bermusuhan atau melakukan kesyirikan."
Sungguh, kalau kita merenungkannya, kita akan merasa betapa banyak kesempatan yang kita lewatkan begitu saja. Sekarang jangan lagi ya. Kata anak sekarang “Jangan ya dek ya”. Karena kita sudah tahu, bahwa Sya'ban memberikan ruang bagi kita untuk memperbaiki hubungan dengan Allah, dengan sesama, dan dengan diri kita sendiri. Jika kita ingin menyambut Ramadan dengan hati yang bersih, maka bulan Sya'ban ini adalah bulan yang tepat untuk kita mulai.
Bulan Sya'ban: Persiapan Mental dan Spiritual
Baca juga: Tetap Produktif di Bulan Ramadan, Panduan untuk Siswa dari Prof Tuti Budirahayu
Dan Sya'ban, bulan yang ada di antara dua bulan agung, adalah waktunya untuk mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. Rasulullah SAW tidak pernah hanya mengandalkan fisik semata dalam beribadah. Beliau mengajarkan kita untuk memperbaiki kualitas ibadah, bukan sekedar kuantitas. Kalau selama ini kita menganggap puasa Sya'ban hanya sebagai kebiasaan atau rutinitas semata, maka ini saatnya kita berubah.
Cobalah bayangkan, jika kita memulai Sya'ban dengan memperbanyak ibadah, puasa, doa, istighfar, dan kebaikan lainnya, maka hati kita akan terasa lebih ringan, lebih bersih. Ketika Ramadan tiba, kita sudah siap dengan bekal amal yang akan memperindah ibadah kita selama bulan suci.
Namun, seperti biasa, kita sering terlena. Kita menunggu Ramadan datang, tapi tidak mempersiapkan diri untuk menjalankannya dengan sepenuh hati. Padahal, jika kita mengikuti teladan Rasulullah, maka kita akan lebih siap menyambut Ramadan. Bukan hanya fisik yang siap, tapi juga mental dan spiritual kita.
Sya'ban ini memberi kita pelajaran penting tentang bagaimana kita harus menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat. Rasulullah SAW mengingatkan kita untuk tidak melupakan waktu-waktu yang penuh berkah, seperti malam pertengahan Sya'ban, dan bagaimana pentingnya untuk memanfaatkan setiap kesempatan dengan sebaik-baiknya. Mengosongkan hati, memperbaiki niat, dan mempersiapkan amal terbaik kita untuk Ramadan.
Bulan Sya'ban, Jangan Lagi Kita Abaikan
Baca juga: Tips Menghindari Bau Mulut Saat Berpuasa
Jadi, bulan Sya'ban bukanlah bulan biasa yang hanya bisa dilewati begitu saja. Ia adalah bulan pembenahan, pemurnian hati, dan persiapan menuju Ramadan yang penuh ampunan. Jika kita ingin lebih baik lagi di Ramadan nanti, bulan Sya'ban adalah peluang emas yang tak boleh terlewatkan.
Mari mulai dari sekarang, dengan memanfaatkan setiap momen, memperbaiki diri, dan memperbanyak doa serta ibadah. Sya'ban akan berlalu cepat, tetapi apa yang kita perbuat di dalamnya akan membekas seumur hidup.
SALAM INSPIRASI…
Editor : Alim Perdana