SURABAYA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya berkesempatan memberikan kuliah perdana pada mahasiswa Prodi Teknik Industri di Gedung Rektorat Universitas 17 Agustus Surabaya, Rabu (23/10). Kuliah perdana ini diikuti 100 peserta dan dihadiri oleh para dosen dari Prodi Teknik Industri.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menyampaikan bahwa kuliah perdana ini, disampaikan langsung oleh EVP KAI Daop 8 Surabaya Wisnu Parmudyo selaku pemateri.
Baca juga: KAI Daop 8 Himbau Penumpang Datang Lebih Awal ke Stasiun Pada Peringatan May Day
"Tema yang diberikan tentang berbagai transformasi yang dilakukan oleh KAI khususnya di Daop 8 Surabaya KAI Journey to Drive Trainsformation," ucapnya.
Dijelaskannya, transformasi yang dilakukan meliputi merubah dari Product Oriented menjadi Customer Oriented, penggunaan metode digitalisasi infrastruktur dalam proses bisnis, inivasi produk pelayanan pelanggan, terobosan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, penerapan ESG pada perusahaan, serta investasi untuk pengembangan SDM.
Baca juga: Menikmati Kuliner Malam Nuansa Heritage Lawang Sewu De Voedselkraam di Kota Semarang
"Seperti pembelian tiket menggunakan aplikasi, hadirnya Face Recognition Boarding Gate, menyediakan waterstation gratis bagi pelanggan, hadirnya kereta New Generation kelas ekonomi, dan sebagainya. Semua ini tujuan utamanya untuk memberikan pelanggan sebuah pengalaman saat menggunakan kereta api," terang Luqman Arif.
EVP KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo, juga menerangkan bahwa menerapkan 5 kunci agar dalam bekerja dapat melewati tantangan dan juga melebihi target, yakni Good Corporate Governance, Be Effective Leader, Work Faster and Better, Data Driven, dan Be a Role Model.
Baca juga: Libur Panjang Peringati Jumat Agung dan Paskah, KAI Daop 8 Surabaya Operasikan KA Tambahan
"Dengan begitu, KAI Daop 8 Surabaya bisa terus menjaga keselamatan perjalanan KA dan juga menciptakan Customer Experience, sehingga masyarakat terus menjadikan transportasi kereta api sebagai pilihan utama," tutup Luqman Arif.
Editor : Alim Perdana