ayojatim.com skyscraper
ayojatim.com skyscraper

Fenomena Ajang Kompetisi via Gift Virtual, Senator Lia Istifhama: Wajar Asalkan Transparan 

avatar Diday Rosadi
  • URL berhasil dicopy
Senator Lia Istifhama menyikapi ajang pencarian bakat berbasis gift virtual. foto: Dok/B 59.
Senator Lia Istifhama menyikapi ajang pencarian bakat berbasis gift virtual. foto: Dok/B 59.

SURABAYA - Konser Grand Final dangdut D'Academy 7 Indosiar menjadi euforia publik. Ajang pencarian bakat pedangdut muda di televisi nasional Indosiar itu menyedot perhatian masyarakat luas.

Di babak Grand Final D'A7 yang bertajuk konser kemenangan, Valen dari Pamekasan, Jawa Timur berkompetisi dengan Tasya asal Tangerang Selatan, Banten.

Senator Lia Istifhama adalah salah satu publik figur yang mengikuti kontestasi D'A7 Indosiar. Ia berharap gift virtual yang diberikan kepada kontestan harus fair dan transparan.

"Saya berharap gift virtual yang menjadi penentu kemenangan itu transparan. Sehingga tidak menjadi kontroversi dan publik tahu siapa para pemberi gift. Jadi tidak menjadi tanda tanya bagi para pendukung dan masyarakat luas," tutur perempuan yang akrab disapa Ning Lia itu saat dimintai keterangan, Jumat (26/12/2025) malam.

Anggota DPD RI asal Jawa Timur itu mengakui sebagai warga Jawa Timur itu mengakui dirinya mendukung Valen. Tak sekedar mendukung, ia pun memberi gift untuk jagonya tersebut.

Namun ia tak mempermasalahkan siapa pun yang keluar sebagai juara, selama hal itu transparan dan fair. Karena itu identitas pemberi gift harus jelas.

"Tidak fair kalau pemenang ditentukan oleh segelintir orang yang memiliki uang besar sehingga bisa memberi gift sebanyak-banyaknya. Lebih tidak fair lagi kalau identitas pemberi gift tidak jelas identitasnya," ujar Ning Lia.

Semi Finalis Cak dan Ning Surabaya dan Putri NU 2005 versi IPPNU Surabaya ini mendukung adanya ajang pencarian bakat untuk para talenta muda. Tapi ia berharap penentuan pemenang tidak boleh mengesampingkan bakat dan kemampuan.

Ia pun berharap dukungan dari publik tidak boleh direduksi oleh faktor gift semata. Pasalnya, besarnya dukungan publik representasi dari pilihan masyarakat.

"Contohnya Valen ini, dukungan dan komentar pendukungnya sangat banyak. Tapi ia kalah karena faktor gift. Saya berharap ke depan, gift tidak menjadi satu-satunya faktor penentu pemenang," pungkas Lia.

Untuk diketahui, dalam ajang D'Academy 7 ada sistem gift yang menjadi penentu kemenangan peserta. Virtual Gift DBoss dalam Dangdut Academy 7 (DA7) memiliki nilai setara 625.000 koin Vidio, yang jika dikonversikan ke Rupiah berkisar antara Rp 9,5 Juta hingga Rp 11 Juta (belum termasuk pajak). 

Sementara itu, Virtual Gift DSultan adalah item dukungan tertinggi dengan nilai 5.000.000 koin, setara dengan Rp 72,5 Juta hingga Rp 100 Juta. Pemberian gift ini menjadi penentu utama kelolosan peserta menuju babak selanjutnya.

Editor :