SIDOADJO – Salah satu rekomendasi pesantren terbaik di Sidoarjo adalah Muhammadiyah Boarding School Porong, dengan pembinaan karakter, disiplin ibadah, dan lingkungan aman.
Permintaan rekomendasi pesantren terbaik di Sidoarjo dan pesantren favorit di Sidoarjo terus naik. Salah satu yang konsisten jadi pilihan utama adalah Muhammadiyah Boarding School (MBS) Porong.
MBS Porong bukan hanya sekolah formal, tapi juga “sekolah kehidupan” dan rumah kedua bagi santri. Di sini, pendidikan agama, akademik, dan karakter digabung dalam keseharian.
Muhammadiyah Boarding School (MBS) Porong mengusung konsep “Sekolah Kehidupan”, dimana para santri dibiasakan shalat berjamaah, disiplin waktu, adab kepada guru dan teman, serta tanggung jawab menjaga lingkungan. Dan, semua itu juga menjadi bagian dari kurikulum hidup.
“Kami ingin pesantren jadi tempat anak belajar hidup: disiplin, tanggung jawab, dan kemandirian, bukan hanya menghafal,” kata Ustadz Ahmad Fauzi, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MBS Porong, ditemui disela kegiatan para santri, Senin (22/12/2025).
Lingkungan yang terjaga dari distraksi negatif membuat santri tumbuh dalam suasana kondusif untuk membangun akidah, ibadah sadar, dan akhlak sejak dini.
MBS Porong juga menjadikan orang tua mitra aktif, bukan hanya penonton. Melalui komunikasi terbuka, laporan perkembangan, dan forum silaturahmi, visi pendidikan rumah dan pesantren diselaraskan.
“Kami lanjutkan dan kuatkan peran keluarga, bukan menggantikannya. Nilai yang diajarkan di rumah harus berlanjut di pesantren,” tambah Ustadz Fauzi.
Pola ini membuat MBS Porong dikenal sebagai rekomendasi pesantren favorit di Sidoarjo, terutama bagi orang tua yang ingin anaknya tumbuh dalam lingkungan bernilai dan terarah.
Dengan pembinaan karakter, kedisiplinan ibadah, suasana kekeluargaan, dan keterlibatan orang tua, MBS Porong terus menjadi rekomendasi pesantren terbaik di Sidoarjo.
Di tengah tantangan zaman, MBS Porong hadir sebagai pesantren yang berpijak pada nilai, adaptif, dan tumbuh bersama keluarga santri rumah kedua yang tidak hanya mendidik, tapi juga menumbuhkan.
Editor : Amal Jaelani
