Kunjungan kerja PT Sinergi Gula Nusantara dan Kementerian Pertanian ke Mako Lantamal V Surabaya memperkuat sinergi hilir

Kunjungan kerja PT Sinergi Gula Nusantara dan Kementerian Pertanian ke Mako Lantamal V Surabaya memperkuat sinergi hilirisasi perkebunan tebu di Jawa Timur, Rabu (26/11/2025). Foto: Humas SGN
Kunjungan kerja PT Sinergi Gula Nusantara dan Kementerian Pertanian ke Mako Lantamal V Surabaya memperkuat sinergi hilirisasi perkebunan tebu di Jawa Timur, Rabu (26/11/2025). Foto: Humas SGN

SURABAYA - PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) bersama Kementerian Pertanian melakukan kunjungan kerja ke Markas Komando Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Mako Lantamal) V Surabaya, pada Rabu 26 November 2025.

Pertemuan strategis tersebut bertujuan memperkuat sinergi dalam mempercepat program hilirisasi perkebunan tebu di Jawa Timur, khususnya dalam pemanfaatan lahan-lahan strategis yang berada dalam pembinaan TNI AL.

Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, menyampaikan bahwa industri gula nasional sedang memasuki fase krusial konsolidasi. PT SGN, yang mengelola sekitar 36 pabrik gula BUMN hasil konsolidasi tujuh PTPN, mendapat mandat dari Menteri Pertanian untuk mencapai program bongkar ratoon hingga 100 hektare.

"Kami berkomitmen menyelesaikan berbagai hambatan demi peningkatan kapasitas sektor pergulaan nasional," ujarnya.

Dari sisi TNI AL, Dankodaeral V, Laksda TNI Ali Triswanto, menegaskan dukungan penuh terhadap pemanfaatan lahan untuk budidaya tebu. Lahan TNI AL di Jawa Timur seluas ribuan hektare termasuk 148 hektare yang telah berproduksi tebu dan beberapa digunakan masyarakat untuk palawija seperti cabai.

Laksda TNI Ali Triswanto, juga menegaskan kesiapan TNI AL mendukung program swasembada pangan sesuai amanat Presiden. Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa saat  ini TNI AL memiliki lahan ribuan hektar di Jawa Timur seperti Blitar, Probolinggo, Pasuruan, Tuban, Gresik dan beberapa kabupaten lain.

"Selain itu, di lahan kami sendiri terdapat 148 hektare tebu yang kondisinya sudah cukup baik dan beberapa hektare lainnya masih digunakan masyarakat untuk palawija seperti cabai," terang Laksda TNI Ali Triswanto.

Kolaborasi lintas-sektor tersebut diharapkan mampu mempercepat realisasi hilirisasi tebu, meningkatkan produktivitas, serta memberikan dampak signifikan bagi ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani.

"Itulah kondisi lahan kami yang saat ini berjalan dan kami siap mendukung sesuai amanat Presiden terkait swasembada pangan," tambahnya.

Kunjungan kerja ini diakhiri dengan pembahasan teknis rencana tindak lanjut dan identifikasi lahan prioritas yang akan menjadi model.

Sementara itu, Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, menambahkan bahwa sinergi antara Kementerian Pertanian, PT SGN, dan TNI AL sangat penting untuk mempercepat peningkatan efisiensi dan produksi hilirisasi.

“Kementerian Pertanian, PT SGN, dan unsur TNI AL memiliki peran masing-masing yang saling melengkapi. Dengan sinergi yang kuat, kami optimistis target peningkatan efisiensi dan produksi berbasis hilirisasi dapat tercapai lebih cepat,” pumgkas Kuntoro Boga Andri.

Kolaborasi lintas-sektor ini diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan bagi ketahanan pangan nasional sekaligus kesejahteraan petani.

Pertemuan di Mako Lantamal V diakhiri dengan pembahasan teknis rencana tindak lanjut dan identifikasi lahan prioritas sebagai model implementasi hilirisasi tebu di Jawa Timur.

Langkah ini memperkuat koordinasi BUMN sektor gula, Kementerian Pertanian, dan TNI AL dalam mendukung ketahanan pangan melalui sinergi hilirisasi perkebunan tebu yang produktif dan berkelanjutan.

Editor : Amal Jaelani