MOJOKERTO - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan kunjungan kerja ke PT Energi Agro Nusantara (Enero) dan PT Sinergi Gula Nusantara.
Kunjungan kerja Komisi VI DPR RI tersebut dilaksanakan dalam rangka meninjau langsung kesiapan industri bioenergi Nasional.
Selama kunjungan bersama anggota Komisi VI DPR RI, Ahmad Labib, didampingi oleh Mahmudi, Direktur Utama PT SGN & Puji Setiawan, Direktur PT Enero beserta jajaran.
Kunjungan tersebut menjadi bagian dari pengawasan strategis legislatif terhadap program swasembada pangan dan ketahanan energi nasional yang sejalan dengan amanat Peraturan Presiden (Perpres) No. 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).
Ahmad Labib menyampaikan, bahwa Komisi VI DPR RI, mendukung penuh pengembangan industri energi baru terbarukan, khususnya bioetanol berbasis tebu, sebagai salah satu pilar strategis dalam mewujudkan kemandirian energi nasional.
"Kolaborasi antara PT Sinergi Gula Nusantara dan PT Energi Agro Nusantara kami nilai sebagai bentuk nyata sinergi BUMN dalam menjawab tantangan transisi energi sekaligus mendukung program dekarbonisasi nasional,” ujarnya saat kunjungan kerja ke PT Enero di Mojokerto.
Anggota Komisi VI DPR RI menilai bahwa transformasi yang tengah dilakukan oleh
PT SGN melalui PT Enero merupakan langkah visioner yang patut didorong secara regulatif dan anggaran.
Selain mendukung kebijakan pengurangan emisi karbon, hal ini juga berpotensi menggerakkan ekonomi berbasis desa dan memperkuat ketahanan nasional di sektor energi.
Selain itu, Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, dalam sambutannya menegaskan bahwa prioritas utama PT SGN saat ini adalah pencapaian swasembada gula nasional sebagai fondasi ketahanan pangan dan energi terbarukan.
"Selain target swasembada gula nasional, arah strategis kami secara bertahap menuju penguatan industri bioetanol, sejalan dengan agenda besar energi terbarukan Nasional," jelas Mahmudi.
PT Enero sebagai entitas pengolahan bioetanol dari bahan baku tebu milik PT SGN memiliki kapasitas strategis untuk mendukung konversi energi fosil ke energi hijau.
Pemanfaatan limbah dan tetes tebu menjadi bioetanol bukan hanya memberikan nilai tambah bagi industri gula, tetapi juga menjadi solusi energi berkelanjutan.
Kunjungan tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara legislatif dan pelaku industri dalam mendorong program strategis nasional.
Dengan dukungan kebijakan yang berpihak dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia diyakini mampu tidak hanya berswasembada pangan, tetapi juga menjadi pelopor energi hijau.
Editor : Amal Jaelani