SURABAYA - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tahun 2025, puluhan anak dari berbagai sanggar belajar di kampung-kampung Surabaya menggelar pawai bertema "Suara Anak Kampung Membangun Negeri; Berani Berkarya, Berani Bersuara, Perjuangkan Asa".
Pawai yang diikuti sekitar 60 anak usia SD hingga SMA ini dimulai pukul 08.15 WIB dari Pulo Wonokromo Wetan menuju Kampung Jl. Tales Wonokromo.
Pawai ini merupakan inisiatif mandiri dari Forum Pendidikan Alternatif Surabaya yang terdiri dari Pijar (Pelita Insan Pembelajar), Sanggar Merah Merdeka (SMM), Sanggar Alang-alang, dan Kelompok belajar anak Lembaga Karya Dharma (LKD).
Mereka memilih tema tersebut karena anak-anak di kampung perkotaan rentan terdampak pembangunan dan urbanisasi, serta untuk menyuarakan hak mereka atas ruang tumbuh kembang yang memadai dan fasilitas yang setara tanpa diskriminasi.
"Anak-anak kampung juga punya hak yang sama untuk berkembang," tegas Dini Larasati, ketua pelaksana pawai.
"Pawai ini bertujuan melatih keberanian mereka menyampaikan pendapat, memperjuangkan hak, dan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya perlindungan anak,” sambungnya.
Sepanjang pawai, anak-anak membawa poster dan banner berisi pesan-pesan perlindungan anak dan sosialisasi HAN. Beberapa pesan yang mereka suarakan antara lain:
"Semua anak masa depan bangsa," "Ajari kami bahasa tanpa kekerasan," "Kami butuh kasih sayang bukan sekedar nafkah," "Anak laki-laki dan perempuan sama-sama manusia," "Kami berhak hidup sehat," dan "Sediakan tempat bermain aman untuk kami.
" Mereka juga menyerukan akses pendidikan berkualitas dan setara, serta perlindungan dari bullying dan bahaya di lingkungan sekitar seperti lintasan kereta api.
Pesan-pesan tersebut selaras dengan semangat Kemen PPPA dalam peringatan HAN 2025 yang dirayakan serentak di seluruh Indonesia. "Anak-anak harus merasakan kehadiran negara, bukan hanya di pusat, tetapi juga di tempat mereka tinggal dan tumbuh," ungkap Titi Eko Rahayu, Sekretaris Kemen PPPA, seperti dikutip dari laman resmi Kemen PPPA.
"Peringatan HAN 2025 mengajak seluruh elemen bangsa berperan aktif menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan memberdayakan anak-anak Indonesia."
Pawai ini bukan hanya sekadar aksi, tetapi juga representasi suara anak-anak kampung yang berani bersuara dan memperjuangkan masa depan mereka. Melalui aksi ini, mereka berharap mendapat perhatian lebih dari masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkan lingkungan yang lebih aman, adil, dan ramah anak.
Editor : Robert Risky