PTP Nonpetikemas Cabang Panjang Sukses Bongkar Lokomotif Impor dari Amerika Serikat

Kegiatan bongkar lokomotif impor asal Amerika Serikat. Kegiatan ini dimulai sejak pertengahan Juli dan akan berlangsung hingga Desember 2025. Foto/PTP Nonpetikemas
Kegiatan bongkar lokomotif impor asal Amerika Serikat. Kegiatan ini dimulai sejak pertengahan Juli dan akan berlangsung hingga Desember 2025. Foto/PTP Nonpetikemas

BANDAR LAMPUNG - PT Pelabuhan Tanjung Priok Nonpetikemas Cabang Panjang kembali menunjukan profesionalisme dengan melaksanakan kegiatan bongkar lokomotif impor asal Amerika Serikat. Kegiatan ini dimulai sejak pertengahan Juli dan akan berlangsung hingga Desember 2025.

Kapal MV BBC Aquamarine yang membawa 13 unit lokomotif sandar di Pelabuhan Panjang, dan proses pembongkaran dimulai pada Kamis, 17 Juli 2025.

Branch Manager PTP Nonpetikemas Cabang Panjang, Doddy Setiawan, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan bongkar muat yang profesional dengan pengawasan ketat dari aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment).

“Secara bertahap, pengiriman akan mencapai total 54 unit lokomotif hingga akhir tahun 2025 untuk menunjang operasional PT Kereta Api Indonesia Regional Sumbagsel,” ujarnya.

Doddy juga menambahkan bahwa keberhasilan ini melanjutkan pencapaian sebelumnya pada tahun 2021, ketika mereka berhasil membongkar 4 unit lokomotif impor yang juga dimiliki PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Proses pembongkaran diawali dengan pelaksanaan Safety Briefing yang diikuti oleh Tim HSSE PTP Cabang Panjang, Tim HSSE Regional 2 Panjang, serta tenaga kerja lapangan. Kegiatan ini berlangsung di Dermaga A Terminal Multipurpose Pelabuhan Panjang.

Setelah dibongkar, lokomotif akan segera dikirim melalui jalur kereta api terintegrasi dari lini II Pelabuhan Panjang menuju Stasiun Tanjung Karang, Bandar Lampung. Setiap unit lokomotif memiliki bobot mencapai 109 ton dan dijadwalkan pengiriman sebanyak 4 unit per hari.

Lokomotif-lokomotif ini sangat strategis untuk mendukung angkutan barang, terutama komoditas batubara dan logistik lain di wilayah Sumatera bagian selatan, sekaligus memperkuat kolaborasi antar pelaku logistik, industri, dan pemerintah.

Langkah ini dianggap sebagai strategi untuk menciptakan ekosistem logistik yang efisien dan berkelanjutan dengan mengintegrasikan pelabuhan dan kereta api.

Kegiatan pembongkaran itu dihadiri oleh pejabat-pejabat terkait, termasuk Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Kelas I Pelabuhan Panjang, Kepala KSKP Pelabuhan Panjang, Branch Manager PT Pelabuhan Tanjung Priok Cabang Panjang, serta Deputy General Manager Bagian Operasi dari Tim Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Panjang.

Editor : Alim Perdana