Pertamina Patra Niaga Luncurkan Kang Ebit, Inovasi Briket Ramah Lingkungan dari Limbah di Tuban

Kang Ebit menjadi contoh pengelolaan lingkungan di sektor energi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Foto/Pertamina
Kang Ebit menjadi contoh pengelolaan lingkungan di sektor energi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Foto/Pertamina

TUBAN – Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Fuel Terminal Tuban meluncurkan program inovatif bertajuk "Kang Ebit" (Kampung Eco-Briket).

Program ini mengubah limbah organik, khususnya limbah siwalan dan batok kelapa, menjadi briket ramah lingkungan yang bernilai ekonomi tinggi.

Inisiatif tersebut menjawab dua tantangan sekaligus: pengelolaan limbah dan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.

Limbah siwalan, bahan baku khas Tuban, dan batok kelapa yang biasanya terbuang, kini diolah menjadi briket berkualitas tinggi yang telah dipasarkan secara luas di Indonesia.

Hal ini memberikan solusi alternatif terhadap bahan bakar fosil dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Alek Mashadi, dari Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Tuban, memuji inovasi Kang Ebit.

"Program ini merupakan langkah konkret dalam mendukung energi terbarukan dan pemanfaatan limbah secara berkelanjutan," ujarnya.

Briket ramah lingkungan ini tidak hanya alternatif bahan bakar, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.

Lebih dari sekadar pengelolaan limbah, Kang Ebit memberdayakan masyarakat melalui pelatihan produksi briket. Ibu rumah tangga, lansia produktif, dan pemuda mendapat pelatihan mulai dari pengumpulan bahan baku hingga pemasaran.

Hasilnya, mereka memiliki keterampilan baru dan penghasilan tambahan yang berkelanjutan.

Rahmad Febriadi, Fuel Terminal Manager Tuban, menjelaskan bahwa Kang Ebit sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

"Program ini menunjukkan kontribusi nyata Pertamina dalam pengurangan limbah, pemanfaatan energi alternatif, dan pengentasan kemiskinan," katanya. Kolaborasi dan inovasi membawa dampak positif yang luas.

Hingga Juli 2025, program Kang Ebit telah memproduksi 14 ton briket per bulan, memenuhi permintaan yang terus meningkat dari rumah tangga dan UMKM. Briket ramah lingkungan ini menawarkan solusi hemat, bersih, dan efisien.

Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, menambahkan bahwa Kang Ebit juga berkontribusi pada pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di sekitar Fuel Terminal Tuban.

"Kami berharap Kang Ebit menjadi contoh pengelolaan lingkungan di sektor energi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," tutup Ahad.

Program ini diharapkan dapat direplikasi di daerah lain sebagai model inovatif pengelolaan limbah dan pemberdayaan masyarakat.

Editor : Alim Perdana