Polemik di Blitar, Kongres Persatuan GMNI Tetap Lanjut di Surabaya

Cabang-cabang mengusulkan Surabaya sebagai tuan rumah Kongres GMNI Ke-XXII 2025. Foto: GMNI
Cabang-cabang mengusulkan Surabaya sebagai tuan rumah Kongres GMNI Ke-XXII 2025. Foto: GMNI

SURABAYA - Konsolidasi Nasional Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Blitar, Jawa Timur, akhir pekan lalu, tercoreng tindakan tidak etis Ketua DPD GMNI Jawa Timur, Hendra Prayogi. Hendra dituduh memanfaatkan acara tersebut untuk kepentingan pribadi, mencederai semangat persatuan organisasi.

Ketua DPC GMNI Jember, Abdul Azis Al Fazri, dan Ketua DPC GMNI Surabaya, Virgiawan Budi, menyatakan Hendra dan pengurus DPD Jatim melakukan tekanan dan menghakimi sikap politik perwakilan DPC yang hadir. Tindakan ini dinilai bertentangan dengan nilai-nilai organisasi yang menjunjung tinggi demokrasi.

Hendra juga diduga memanfaatkan kerja keras pengurus cabang untuk mendirikan Forum Komunikasi Nasional demi memuluskan agenda kongres yang tak mencerminkan aspirasi bersama.

Padahal, konsolidasi di Blitar merupakan inisiatif DPC GMNI Surabaya dan Jember yang telah membentuk Badan Pekerja Kongres Nasional GMNI Ke-XXII 2025. Tujuan utama: mengakhiri dualisme kepemimpinan di DPP GMNI yang berlangsung sejak Kongres Ambon 2019.

Dualisme ini melibatkan dua kubu, yakni DPP Arjuna Putra Aldino dan DPP Imanuel Cahyadi, yang telah menghambat organisasi selama hampir enam tahun.

Hasil konsolidasi menghasilkan kesepakatan untuk mengukuhkan kembali Surya Dwi Hadmaja sebagai Ketua dan Lazuardi Vivekananda Putrawardana sebagai Sekretaris Badan Pekerja Kongres. Badan ini akan membuka komunikasi dengan cabang-cabang GMNI yang belum bergabung untuk mengirimkan perwakilan ke Kongres Persatuan GMNI 2025.

"Kesepakatan ini lahir dari semangat cabang-cabang untuk bersatu dan mengakhiri perpecahan. Kami ingin GMNI kembali kuat," tegas Lazuardi Vivekananda Putrawardana.

Cabang-cabang mengusulkan Surabaya sebagai tuan rumah Kongres GMNI Ke-XXII 2025. Virgiawan Budi menyatakan kesiapan DPC GMNI Surabaya. "Surabaya siap menjadi tuan rumah jika itu keputusan terbaik," ujarnya.

Badan Pekerja Kongres telah membentuk panitia, termasuk Steering Committee (Sultoni Edgar D), Organizing Committee (Danang Adi), dan anggota panitia dari berbagai DPC. Mereka juga menyertakan Muhamad Amang, Ketua DPD GMNI Sulawesi Tenggara.

Surya Dwi Hadmaja mengimbau kader GMNI untuk tidak terpancing provokasi yang ingin menggagalkan kongres. "Kongres 2025 harus menjadi titik balik bagi GMNI untuk meregenerasi kepemimpinan yang progresif, melek AI, dan mengambil keputusan strategis untuk menyelamatkan organisasi," tutupnya.

Editor : Alim Perdana