"Si Cakep RSPJ" Inovasi Alumni UNAIR untuk Efisiensi Pelayanan Kesehatan

Ahmad Eko Wibowo, alumni Keperawatan Universitas Airlangga (UNAIR), membuktikan kualitasnya sebagai perawat teladan. Foto/Dok Pribadi
Ahmad Eko Wibowo, alumni Keperawatan Universitas Airlangga (UNAIR), membuktikan kualitasnya sebagai perawat teladan. Foto/Dok Pribadi

SURABAYA – Ahmad Eko Wibowo, alumni Keperawatan Universitas Airlangga (UNAIR), membuktikan kualitasnya sebagai perawat teladan. Prestasi gemilang ini diraihnya setelah dinobatkan sebagai Perawat Teladan Kabupaten Jember kategori rumah sakit.

Keahlian dan dedikasinya yang telah teruji sejak tahun 2013 di RS Paru Jember, kini semakin berkilau dengan inovasi terbaru yang ia ciptakan.

Wibowo, yang akrab disapa dengan namanya, tidak hanya berdedikasi pada pelayanan pasien, tetapi juga berkontribusi pada efisiensi sistem kesehatan.

Inovasi terbarunya, "Si Cakep RSPJ" (Sistem Implementasi Clinical Pathway dalam Mendukung Kendali Biaya Pasien di RS Paru Jember), menjadi bukti nyata komitmennya.

"Inovasi ini bukan hanya menegaskan komitmen pada mutu pelayanan, tetapi juga membuktikan bahwa perawat bisa berkontribusi untuk negeri dalam mengatasi permasalahan yang ada," ungkap Wibowo.

"Si Cakep RSPJ" hadir sebagai solusi atas tantangan kompleks dalam pelayanan kesehatan saat ini: memberikan pelayanan berkualitas tinggi dengan biaya yang efisien.

"Di tengah tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang aman, efektif, dan terjangkau, rumah sakit dituntut untuk terus berinovasi," kata Wibowo.

Clinical Pathway, yang diimplementasikan dalam Si Cakep RSPJ, merupakan rencana detail setiap pelayanan yang diberikan, diterjemahkan dari pedoman praktik berbasis bukti.

"Implementasinya membutuhkan komitmen kuat dari pimpinan rumah sakit, keterlibatan klinisi, dan dukungan dari seluruh unit," tambahnya.

Wibowo berharap inovasinya dapat menginspirasi perawat lain dan menjadi bukti peran strategis perawat dalam kemajuan sistem kesehatan nasional. Prestasi Wibowo tidak hanya berhenti di tingkat lokal.

Pada tahun 2014, ia meraih Juara I Lomba Penyuluhan Tingkat Nasional tentang Paru Sehat Tanpa Asap Rokok di BKPM Solo.

"Kesehatan paru adalah kunci kualitas hidup. Edukasi adalah senjata utama kita dalam memerangi penyakit pernapasan," tegasnya.

Komitmennya terhadap pelayanan kesehatan juga terlihat dari kiprahnya sebagai Tim Kesehatan Haji Arab Saudi pada 2016 dan Perawat Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah pada 2023.

Ia juga dipercaya sebagai Expert Judgement (Kemenristek Dikti) untuk validasi instrumen penilaian kompetensi perawat TB dan kini sebagai supervisor akreditasi RS dan FKTP. Pada tahun 2023, ia juga telah mendonorkan darah sebanyak 25 kali.

Kisah sukses Wibowo menjadi inspirasi bagi banyak perawat muda. Dedikasi, inovasi, dan komitmennya telah membawa dampak positif bagi kesehatan masyarakat Indonesia.

Editor : Alim Perdana