Tantangan dan Peluang PTS di Indonesia

Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia punya banyak peluang untuk berkembang, asal mampu memanfaatkan teknologi, kolaborasi internasional, dan pendidikan non-tradisional.  Foto/Ali Masduki
Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia punya banyak peluang untuk berkembang, asal mampu memanfaatkan teknologi, kolaborasi internasional, dan pendidikan non-tradisional. Foto/Ali Masduki

PENDIDIKAN tinggi di Indonesia, khususnya perguruan tinggi swasta (PTS), menghadapi tantangan besar di tengah perubahan zaman yang begitu cepat. Globalisasi, digitalisasi, hingga revolusi industri 4.0 menciptakan gelombang perubahan yang tak bisa dihindari.

Tapi di balik itu, ada peluang besar yang bisa dimanfaatkan, baik oleh universitas, mahasiswa, maupun tenaga pendidik PTS.

Dengan lebih dari 3.000 PTS yang ada di Indonesia, persaingan semakin ketat. Banyak yang berhasil bertahan, tapi juga tak sedikit yang terjebak dalam rutinitas dan stagnan. Bagaimana PTS bisa tetap relevan, menarik minat mahasiswa, dan bersaing di tengah derasnya perubahan?

Artikel ini akan membahas tantangan yang dihadapi PTS serta peluang-peluang strategis yang bisa dimanfaatkan untuk menghadapi dunia pendidikan tinggi yang semakin kompetitif.

Tantangan yang Menghantui PTS

1. Persaingan yang Tak Lagi Ringan

Di tengah kemajuan PTN yang semakin memikat, PTS harus bekerja ekstra keras. Mereka harus menonjol, menawarkan berbagai keunggulan, bukan sekadar ruang kuliah dan fasilitas yang memadai.

Mahasiswa saat ini lebih pintar memilih, lebih jeli melihat program studi yang relevan dengan dunia kerja. Tanpa adanya diferensiasi yang jelas, PTS akan kehilangan daya Tarik.

Penting bagi PTS menciptakan identitas yang kuat. Baik soal akademik, maupun juga dalam hal nilai sosial, karakter kebangsaan, dan kualitas pengajaran yang berbasis teknologi.

2. Ketergantungan pada Biaya Kuliah

Bagi banyak PTS, biaya kuliah menjadi sumber utama pendanaan. Ketika calon mahasiswa berkurang atau ada penurunan daya beli, pendapatan kampus pun menurun.

Solusinya? Diversifikasi sumber pendanaan. PTS perlu menggali kerja sama dengan industri atau pendanaan riset yang dapat mendukung kegiatan akademik dan non-akademik tanpa terlalu bergantung pada uang kuliah semata.

3. Kualitas SDM yang Masih Perlu Ditingkatkan

Meski sudah ada banyak dosen dengan kualifikasi yang baik, jumlah dosen bergelar S3 atau berkompeten dalam riset internasional masih terbilang minim.

PTS perlu memprioritaskan pengembangan kapasitas dosen melalui pelatihan digital, riset kolaboratif, dan pendidikan berkelanjutan. Tanpa itu, kompetensi mahasiswa dan lulusan yang dihasilkan akan stagnan.

Peluang yang Bisa Dimanfaatkan PTS

1. Program Non-Tradisional untuk Karyawan dan Profesional

Dengan adanya kebutuhan yang meningkat akan pendidikan berkelanjutan, PTS punya peluang untuk mengembangkan program-program kelas karyawan dan pendidikan jarak jauh yang legal.

Sebuah riset dari Siahaan (2020) menunjukkan bahwa lebih banyak pekerja dewasa yang ingin menambah keterampilan tanpa harus meninggalkan pekerjaan mereka. Ini adalah segmen pasar yang luas dan belum banyak digarap secara maksimal oleh PTS. Ini yang saat ini sedang digalakkan oleh PTS dengan program RPL.

2. Mengadopsi Teknologi untuk Meningkatkan Pembelajaran

Pendidikan tidak bisa lagi terpisahkan dari teknologi. Kelas virtual, e-learning, hingga AI dalam pendidikan adalah peluang yang harus dipeluk erat oleh PTS. Teknologi dapat mempercepat proses belajar-mengajar dan membuat pendidikan lebih fleksibel, yang sangat dicari oleh mahasiswa milenial.

Pendidikan jarak jauh (PJJ) juga akan menjadi pilihan bagi mereka yang membutuhkan fleksibilitas tanpa mengorbankan kualitas pendidikan.

3. Kolaborasi Internasional: Gerbang Keunggulan Global

Membangun kemitraan dengan universitas luar negeri dapat memperkuat posisi PTS di mata dunia. Pertukaran pelajar, kolaborasi riset, atau program dual degree bisa menjadi jalan bagi PTS untuk tidak hanya meningkatkan reputasi, tetapi juga membuka peluang jaringan internasional yang luas.

Dengan globalisasi pendidikan, kehadiran PTS yang berkolaborasi dengan universitas internasional bisa mempercepat perkembangan akademiknya.

Solusi untuk PTS Agar Tidak Tertinggal

1. Diversifikasi Sumber Pendanaan

Inilah saatnya bagi PTS untuk berpikir lebih kreatif dan tidak hanya bergantung pada biaya kuliah mahasiswa. Kerja sama dengan industri, pendanaan riset, atau program-program kemitraan dengan lembaga internasional dapat membantu membiayai pengembangan program-program unggulan tanpa membebani mahasiswa.

2. Peningkatan Kualitas Dosen melalui Pelatihan Berkelanjutan

Tidak hanya mahasiswa yang perlu dibekali keterampilan. Dosen juga harus diperkuat dengan pelatihan di bidang teknologi pendidikan dan riset internasional. Kualitas SDM yang tinggi akan menghasilkan lulusannya yang berkualitas. Dalam dunia yang terus berkembang, kompetensi dosen menjadi bagian yang tidak bisa diabaikan.

3. Merevitalisasi Kurikulum dengan Fokus Kompetensi Dunia Kerja

Sudah saatnya PTS menyusun kurikulum yang tidak hanya berbasis teori tetapi juga kompetensi yang dibutuhkan industri. Kolaborasi dengan sektor swasta sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Program magang dan proyek bersama industri juga bisa menjadi jalan yang efektif bagi mahasiswa untuk memperoleh keterampilan yang langsung diterima di dunia kerja.

Pendidikan tinggi harus bergerak lebih cepat, lebih adaptif, dan lebih kreatif. Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia punya banyak peluang untuk berkembang, asal mampu memanfaatkan teknologi, kolaborasi internasional, dan pendidikan non-tradisional.

Dengan langkah-langkah yang tepat, PTS bisa membuktikan bahwa mereka tetap relevan dan berdaya saing di tengah dunia yang berubah cepat.

Oleh: Ulul Albab
Ketua ICMI Jawa Timur

Editor : Alim Perdana