SURABAYA - Beberapa hari ini viral video KH. Syarifudin yang diduga telah menghina Rais Aam PBNU, KH. Miftachul Achyar. Video itu mendapat respon dari Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya. Pasalnya dalam video tersebut, KH. Syarifudin secara terang-terangan menyebut bahwa KH. Miftachul Achyar telah menabrak syariat Islam.
Sebagai informasi, pernyataan yang diduga menghina Rais Aam PBNU tersebut, terjadi saat Silaturahmi & Konsolidasi Dewan Pimpinan Daerah Perjuangan Walisongo Indonesia - Laskar Sabilillah (PWI-LS) Se-Jawa Timur pada Ahad (4/5/2025) di Masjid Rahmat, Kota Surabaya,
Menanggapi hal tersebut, GP Ansor Kota Surabaya meminta pihak panitia Silaturahmi & Konsolidasi PWI-LS Se-Jawa Timur untuk mengklarifikasi dan bertanggung jawab atas pernyataan tersebut.
Hal ini dilakukan GP Ansor Surabaya dengan mengirimkan surat permintaan klarifikasi kepada Panitia PWI-LS Se-Jawa Timur pada 8 Mei 2025.
Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Surabaya, Achnaf Al Ashbahani tidak terima dengan pernyataan KH. Syarifudin tersebut. Terlebih lagi yang dihina adalah Rais Aam PBNU, di mana Rais Aam merupakan simbol tertinggi daripada organisasi Nahdlatul Ulama.
“Kami sungguh menyayangkan adanya pernyataan tersebut, tentu sebagai warga Nahdlatul Ulama merasa terhina. Sebab simbol tertinggi kami dilecehkan seperti itu, karena itu kami menuntut klarifikasi dan permohonan maaf dari KH. Syarifudin," kata Achnaf, lewat rilis yang diterima redaksi, Kamis (8/5/2025).
Selain itu, dia juga menyayangkan pihak panitia bisa kecolongan dengan menghadirkan tokoh yang membuat gaduh serta memprovokasi masyarakat.
Oleh sebab itu, GP Ansor Kota Surabaya memberikan tenggat waktu 2x24 jam kepada pihak panitia untuk bertanggung jawab dan mengklarifikasi penyataan tersebut secara langsung kepada Rais Aam PBNU.
“Tentunya kami ingin diselesaikan secara baik terlebih dahulu. Namun jika dari pihak panitia tidak kooperatif, maka GP Ansor Kota Surabaya akan melakukan langkah-langkah yang kami anggap perlu,” ujar Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tersebut.
Mantan Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Surabaya ini mendukung langkah dari PCNU Kota Surabaya yang telah melaporkan dan meminta agar KH. Syarifudin meminta maaf, secara baik-baik kepada Rais Aam PBNU
“Tentunya kami sangat mendukung langkah yang diambil oleh PCNU Kota Surabaya. Oleh sebab itu kita lihat dulu, bagaimana perkembangan situasi tersebut. Karenanya, kami meminta kepada kader Ansor dan Banser se-Kota Surabaya untuk menahan diri terlebih dahulu, dan tetap menunggu komando,” pungkas Achnaf.
Editor : Diday Rosadi