ICMI Jatim Gelar Silaturrahmi dan Buka Bersama, Konsolidasi Pemikiran untuk Perubahan Bangsa

ICMI Jawa Timur menggelar acara silaturrahmi dan buka bersama pada Minggu sore (16/3/2025). Foto/Ayojatim
ICMI Jawa Timur menggelar acara silaturrahmi dan buka bersama pada Minggu sore (16/3/2025). Foto/Ayojatim

SURABAYA – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur menggelar acara silaturrahmi dan buka bersama pada Minggu sore (16/3/2025) di Resto DK26, Jalan Darmokali 26, Surabaya.

Acara ini tidak hanya menjadi momen mempererat tali persaudaraan, tetapi juga sebagai ajang konsolidasi pemikiran dan gerakan para cendekiawan muslim untuk berkontribusi dalam membawa perubahan positif bagi bangsa.

Ketua ICMI Jawa Timur, Ulul Albab, menegaskan pentingnya peran cendekiawan muslim dalam menjawab tantangan bangsa, terutama di tengah krisis moral dan akhlak yang semakin memprihatinkan.

“Sebagai cendekiawan muslim, kita memiliki tanggung jawab besar untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar, yaitu mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Ini bukan hanya tugas individu, tetapi juga gerakan kolektif,” ujar Ulul Albab.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ustad Nur Hidayat selaku tuan rumah dan Ustad Taufik AB, Ketua Dewan Penasehat ICMI Jawa Timur. Ustad Taufik dalam pemaparannya mengingatkan pentingnya integritas dan amanah dalam kepemimpinan.

“Kepemimpinan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun di akhirat. ICMI harus menjadi garda terdepan dalam mengawal kepemimpinan yang adil dan bersih,” tegasnya.

Ia juga mengutip Hadis Nabi Muhammad SAW tentang tanda-tanda orang munafik: “Jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat.”

Menurutnya, ICMI harus aktif mencegah sifat-sifat munafik ini merasuk ke dalam sistem kepemimpinan, baik di tingkat daerah maupun nasional.

Ustad Nur Hidayat menambahkan, ICMI tidak hanya harus menjadi wadah diskusi, tetapi juga harus turun langsung dalam aksi nyata.

“Kita tidak bisa hanya berwacana. Gerakan nyata harus dilakukan untuk mengatasi masalah korupsi, ketidakadilan, dan degradasi moral yang terjadi di negeri ini,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran cendekiawan muslim dalam memberikan solusi konkret bagi masalah bangsa.

“ICMI harus menjadi pilar perubahan, mengawal kepemimpinan yang amanah, dan memastikan setiap kebijakan berpihak pada rakyat,” tambahnya.

Acara ini juga mengingatkan para peserta tentang makna Ramadhan sebagai bulan penuh berkah dan momentum untuk introspeksi diri.

Menurut Ulul Albab, Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang memperbaiki kualitas diri dan kepemimpinan.

"Ini saat yang tepat untuk meningkatkan komitmen kita dalam menjalankan tugas sebagai cendekiawan muslim,” tuturnya,

Untuk itu Ia mengajak seluruh anggota ICMI untuk memanfaatkan momentum Ramadhan ini untuk memperkuat gerakan nyata dalam membawa perubahan.

“Setiap amal kecil yang kita lakukan, jika dilakukan dengan ikhlas, akan menjadi bagian dari perubahan besar yang kita impikan,” ujarnya.

Melalui acara silaturrahmi dan buka bersama ini, ICMI Jawa Timur kembali menegaskan komitmennya untuk menjadi agen perubahan dalam membangun bangsa yang lebih baik.

Dengan semangat Ramadhan, organisasi ini siap mengawal kepemimpinan yang amanah, adil, dan transparan, serta mencegah berkembangnya kemunafikan dalam sistem pemerintahan.

“Mari kita jadikan Ramadhan ini sebagai momentum untuk memperkuat gerakan nyata. ICMI harus terus bergerak, tidak hanya dalam tataran ide, tetapi juga dalam aksi yang membawa manfaat bagi umat dan bangsa,” pungkas Ulul Albab.

Editor : Alim Perdana