Sahur Keliling 2025 di Gresik Usung Konsep Zero Waste dan Nilai Gus Dur

Komunitas GUSDURian Gresik sukses menggelar acara Sahur Keliling 2025 bersama Shinta Nuriyah Wahid. Foto/Ayojatim
Komunitas GUSDURian Gresik sukses menggelar acara Sahur Keliling 2025 bersama Shinta Nuriyah Wahid. Foto/Ayojatim

GRESIK - Komunitas GUSDURian Gresik sukses menggelar acara Sahur Keliling 2025 bersama Shinta Nuriyah Wahid, Minggu (16/3). Acara yang bertempat di Pondok Pesantren (PP) Internasional Al Illiyin, Desa Sumberwaru, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik ini dihadiri oleh ribuan tamu dari berbagai daerah, seperti Gresik, Jombang, Mojokerto, Surabaya, dan Pasuruan.

Kegiatan tersebut menjadi wujud nyata memupuk nilai-nilai toleransi dan kebersamaan di bulan Ramadan.

Abuya Ahmad Yani Illiyin, pengasuh PP Internasional Al Illiyin, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Ibu Shinta Nuriyah Wahid.

“Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Shinta yang telah berkenan hadir dan berbagi kebijaksanaan di tengah-tengah kami. PP Al Illiyin juga menjadi saksi sejarah terselenggaranya Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) GUSDURian Gresik pertama kali, yang dihadiri langsung oleh putri Alm. Gus Dur, Mbak Alissa Wahid,” ujarnya.

Mujiburrohman, penggerak komunitas GUSDURian Gresik, menjelaskan bahwa acara ini merupakan bentuk komitmen untuk memegang teguh 9 Nilai Utama Gus Dur.

“Gus Dur telah meneladankan, saatnya kita melanjutkan. Sahur bersama ini adalah wujud nyata dari nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan kebersamaan yang selalu diajarkan oleh Gus Dur,” tegas Mujiburrohman.

Dalam tausiyah kebangsaannya, Shinta Nuriyah Wahid mengajak jamaah untuk merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan melalui cerminan cinta kasih seorang perempuan.

“Tanpa laki-laki, dunia terasa sepi. Tanpa perempuan, dunia akan sirna,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat kebersamaan dan melanjutkan perjuangan kemanusiaan yang telah diwariskan oleh Alm. Gus Dur.

Shinta juga menceritakan bahwa kegiatan Sahur Keliling telah menjadi agenda tahunannya sejak mendampingi Alm. Gus Dur saat menjabat sebagai presiden.

“Sahur Keliling ini selalu kami lakukan bersama kaum dhuafa dan marjinal di berbagai wilayah di Indonesia. Mari kita buka pintu langit pada sepertiga malam dan beribadah sebaik-baiknya,” ajaknya.

Menariknya, acara Sahur Keliling 2025 ini dikemas dengan konsep Zero Waste. Makanan dan minuman disajikan tanpa menggunakan plastik, dengan harapan mengurangi sampah yang dihasilkan.

“Dengan tamu yang jumlahnya tidak sedikit, kami berhasil menekan timbulan sampah. Tamu membuang sampah sesuai jenis organik dan anorganik, dipandu oleh tim penyuluh zero waste dari para santri. Sampah organik akan dikompos, sedangkan sampah kertas dan kardus akan dijual ke lapak,” kata Tonis Afrianto, koordinator bidang persampahan Sahur Keliling 2025.

Komitmen ini sejalan dengan semangat pengurangan sampah dan penanggulangan krisis iklim, yang juga menjadi salah satu fokus jaringan GUSDURian.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan sholat subuh berjamaah. Ribuan tamu yang hadir pun pulang dengan membawa semangat kebersamaan dan nilai-nilai kemanusiaan yang telah disampaikan oleh Shinta Nuriyah Wahid.

Editor : Alim Perdana