Mas Wagub Emil Imbau Masyarakat Waspadai Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu

Mas Wagub Emil membagikan takjil kepada sukarelawan penjaga palang pintu kereta api. foto: humprov/ayojatim
Mas Wagub Emil membagikan takjil kepada sukarelawan penjaga palang pintu kereta api. foto: humprov/ayojatim

KEDIRI - Turunnya hujan tak menghalangi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meninjau perlintasan kereta api yang terletak di Desa Seketi Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri, Sabtu (15/3/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Mas Wagub Emil mengimbau masyarakat agar selalu waspada melewati perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Meskipun di perlintasan tersebut terdapat Early Warning System (EWS).

Sebelum melintasi perlintasan KA, pengendara hendaknya tetap waspada untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, katanya.

Wagub Emil juga menekankan pentingnya EWS di perlintasan kereta api. Hal ini dilakukan agar dapat mencegah terjadinya kecelakaan.

Namun dalam kunjungannya ia menyoroti di perlintasan kereta api tak berpalang pintu terdapat EWS yang disfungsi.

"Kami melihat ternyata di sini ada early warning system yang tidak berfungsi dan mungkin banyak EWS. Namun EWSnya ini ada plus minusnya, ada yang mengatakan EWS ini suka mis, salah deteksi," kata Emil usai meninjau.

Emil Dardak mengatakan EWS yang tidak berfungsi ini menjadikan para pengguna jalan tidak percaya dengan keberadaan EWS tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan fungsi EWS sendiri sebagai media kewaspadaan dini.

Sementara keberadaan EWS seharusnya bisa membuat pengguna jalan yang melewati perlintasan kereta api menjadi lebih waspada dan hati-hati.

"Sehingga keberadaan EWS dalam hal ini palang perlintasan kereta api dapat meminimalisir dan mencegah terjadinya kecelakaan," katanya.

Saat ini di perlintasan kereta api tersebut ada suka relawan yang stand by untuk menjaga perlintasan dan segera menutup pintu perlintasan sementara saat mendengar sirine dari perlintasan di sisi lain yang berpalang pintu.

"Ini menjadi solusi jangka pendek," tegasnya.

Untuk itu, Emil melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengambil solusi terbaik dari masalah tersebut. Pasalnya masih banyak perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu.

"Kami sedang berbicara dengan Pemkab ya ini demi keselamatan pengguna jalan. Tentu kewenangan ada yang di kabupaten tapi kalau sudah seperti ini kan provinsi juga ikut membina bupati dan walikota," ucapnya.

Di kesempatan yang sama untuk menunjukkan kebersamaan, Emil Dardak juga membagikan makanan untuk berbuka puasa kepada Kepala Desa Seketi, sukarelawan penjaga palang perlintasan kereta api di Desa Seketi Kec. Ngadiluwih dan warga sekitar.

"Saya ingi berbagi makanan berbuka tidak hanya pak Kades beserta warganya, juga relawan yang menjaga perlintasan kereta api," pungkasnya.

Sebagai informasi, sebelumnya telah terjadi dua kali kecelakaan yang melibatkan kereta api di perlintasan kereta api (KA) Kecamatan Ngadiluwih dalam sepekan.

Yaitu antara pengendara motor dengan KA di perlintasan Desa Branggahan (3/3/2025), kemudian KA dengan truk bermuatan pupuk di perlintasan Desa Seketi (10/3/2025).

Editor : Diday Rosadi