Tularkan Ide Bisnis Kreatif, Hotel Maxone Dharmahusada dan Karita Gelar Workshop Buket Hijab

Para peserta antusias saat mengikuti merangkai buket hijab di maxone dharmahusada Surabaya Sabtu (30/11/2024). Foto/Maxone Dharmahusada
Para peserta antusias saat mengikuti merangkai buket hijab di maxone dharmahusada Surabaya Sabtu (30/11/2024). Foto/Maxone Dharmahusada

SURABAYA - Hotel Maxone Dharmahusada Surabaya berkolaborasi dengan Karita memberikan pengalaman berkesan melalui kegiatan merangkai buket hijab pada Sabtu (30/11/2024). Kegiatan tersebut berlangsung selama kurang lebih 3 jam ini diikuti oleh 20 pebisnis muda di Surabaya.

Erwin Budiman, general manager hotel Maxone Dharmahusada Surabaya menyatakan bahwasannya kolaborasi hotelnya dan Karita dalam menyelenggarakan workshop tersebut merupakan bentuk komitmen mereka untuk mendukung pengembangan potensi para generasi muda, khususnya di kota Surabaya.

Erwin juga menambahkan bahwa timnya juga akan terus berupaya mengembangkan ide bagaimana kedepannya, mereka berkomitmen untuk membuat acara serupa secara rutin. Salah satunya karena hotel Maxone Dharmahusada sudah memiliki fasilitas sebagai creativity corner yaitu sebuah coffeeshop Percent Black Espresso yang memang difokuskan pada ruang kerja untuk pengembangan kreativitas.

“Peluang bisnis untuk perempuan kini semakin beragam, dengan adanya antusias masyarakat dengan adanya workshop seperti ini, baik untuk bisnis atau sekadar metime, kita akan adakan rutin untuk turut dalam perkembangan generasi muda yang hebat," ungkapnya.

Saat acara dimulai, para peserta langsung dikenalkan pada kain hijab, termasuk peralatan dan bahan untuk pembuatan buket Hijab.

Sedangkan untuk proses dan bahan yang digunakan untuk membuat buket hijab tersebut dalam kegiatan tersebut menurut Rozza Store Manager Karita Surabaya, yaitu dimulai dengan scarf motif, yaitu perpaduan warna putih serta cokelat yang dibalut ke putik yang terbuat dari isian platik atau kain dan dilapisi kain spunbon putih.

Setelah itu, dari semua rangkaian bahan tersebut para peserta juga dituntut untuk membuat kreasi menggunakan kertas chelophone, kertas tisu, dan kertas Malaga. Dan untuk mempercantik buket yang sudah dikreasi kan tersebut, para peserta diberikan dua pita warna serta stick name dan kartu nama.

“Waktu pengerjaan cukup lama, karena untuk menghasilkan buket bentuk bunga dari hijab memerlukan ketelitian,” jelasnya.

Para peserta terlihat begitu menikmati kegitatan workshop dengan riang gembira. Sesekali mereka juga terlihat saling melempar canda antar para peserta. Bahkan, disela kegiatan para peserta juga saling meminta tolong satu sama lain untuk ber swafoto saat proses membuat buket hijab. Para peserta juga sangat antusias karena acara dikemasdenngan santai dan menyenangkan. Dam mereka bisa melewati akhir pekan dengan kegiatan yang bisa menambah wawasan dan kompetensi mereka.

Salah satu peserta workshop, Afri Tresnawati menyampaikan bahwa buket hijab saat ini semakin populer dan menjadi pilihan hadiah yang unik untuk berbagai acara, mulai dari ulang tahun, wisuda, hingga pernikahan.

"Melihat potensi pasar yang besar, workshop ini juga memberikan materi tentang strategi pemasaran dan branding produk kreatif,” ungkap Afri.

Editor : Redaksi