SURABAYA - Penjabat Wali Kota Mojokerto memberi suasana teduh di Bhumi Majapahit (julukan Kota Mojokerto). Selama menjabat orang nomor satu di Kota Mojokerto, ia membumikan tradisi NU, seperti kegiatan selawat dan istigosah.
Pria yang menjabat Sekretaris DPRD Jawa Timur ini juga gemar bersedekah, dan membantu yatim piatu. Hal itu terangkum dalam program MAK atau Mas Pj Antusias Kemaslahatan. Program tersebut implementasi dari sedekah dan bantuan untuk fakir miskin.
"Mas Pj Ali Kuncoro memberi warna teduh di Bhumi Majapahit. Beliau birokrat yang egaliter dan dekat dengan masyarakat. Karena itu kami nobatkan sebagai Tokoh Nahdliyin Inspiratif 2024," kata Muhamad Didi Rosadi, Ketua Umum Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN), dalam keterangannya, Rabu (23/10/2024).
Jurnalis koran harian terbitan Surabaya ini menambahkan, Ali Kuncoro juga dekat dengan kiai dan pondok pesantren. Seringkali ia sowan ke kiai, tak hanya kiai besar tapi juga kiai kampung atau kiai langgar.
Diday mengungkapkan sosok Ali Kuncoro sebenarnya sudah lama masuk dalam radar FJN sebagai figur inspiratif. Ia birokrat muda yang multitalenta. Ia juga berkontribusi besar dalam suksesnya peringatan Hari Santri Nasional 2023 yang dipusatkan di Kota Surabaya.
"Penampilan para kiai kondang seperti Gis Miftah, Kiai Anwar Zahid, serta Habib Syekh akrab dengan warga Kota Surabaya. Ini bentuk komitmen Mas Pj membuat Kota Mojokerto sejuk lahir-batin," terang Diday.
Sementara itu, Ali Koncoro mengaku tidak menduga mendapat apresiasi dari Perkumpulan Forkom Jurnalis Nahdliyin. Sebab, tidak pernah ada komunikasi sebelumnya dengan pihak FJN.
Ia mengaku terkejut, kalau apa yang ia kerjakan sebagai abdi negara mendapat apresiasi dari para jurnalis yang tergabung dalam FJN. Baginya, apa yang ia lakukan adalah bentuk pengabdian sebagai seorang abdi negara.
"Terus terang saya terkejut mendapat apresiasi dari FJN ini. Saya berterima kasih dengan penghargaan ini, tentu ini menjadi motivasi saya untuk berbuat lebih baik. Dan semoga membawa keberkahan bagi kita semua," pungkasnya.
Editor : Alim Perdana