ayojatim.com skyscraper
ayojatim.com skyscraper

Cara Bikin Foto Bagus, Mudah Kok!

Ali Masduki. Foto/Dok Pribadi
Ali Masduki. Foto/Dok Pribadi

Oleh : Ali Masduki

ERA DIGITAL menjadikan sebagian besar urusan jadi mudah, praktis dan cepat. Kemajuan teknologi itupun juga dirasakan oleh pegiat fotografi.

Dengan hadirnya kamera canggih, seorang juru foto sudah gak perlu repot-repot beli rool film hingga mencari tempat untuk cetak foto seperti dulu.

Lantas Bagaimana Cara Bikin Foto Bagus, Mudah Kok!

Bagi anda yang baru saja belajar fotografi, untuk bisa menghasilkan karya foto yang bisa dinikmati dan mendapat pujian maka ada beberapa langkah yang bisa anda coba lakukan.

Kenali Jenis Kamera

Anda harus kenali dulu jenis kamera apa yang anda pakai. Entah itu kamera hape, kamera mirrorless atau sekelas DSLR pun. Semua kamera digital tersebut menyediakan fitur yang sangat canggih, namun antara hape, mirrorless dan DSLR agak berbeda karakternya.

Kenapa harus kenal dengan kamera? Ibarat perempuan, jika anda pengen ia jadi pacar dan istri anda, kan tidak sekonyong-konyong koder. Ada tahapan dan proses pendekatan yang terkadang membuat si cowok hampir putus asa...hehee.
Namun ketika anda sudah kenal dan dekat, disitulah anda bisa ajak dia gibah kesana-kemari tanpa ada rasa malu.

Begitu halnya dengan kamera. Jika anda sudah memahami fitur di dalamnya, maka akan sangat mudah mengoperasikan kamera tersebut. Mau hunting malam, siang, pagi, sore, gak ada masalah.

Jadikan Hobi

Saya kok yakin ya. Segala sesuatu termasuk pekerjaan jika itu adalah hobi, atau dijadikan hobi, maka tidak ada beban saat menjalankannya. Seberat apapun pekerjaan, meski uang yang didapat tidak seberapa, no problem. Bahkan sebagian orang rela membuang waktu dan biaya demi hobi. Sepakat kan?

Coba kita bisa lihat fenomena para penghobi foto. Mereka rela membayar mahal ratusan hingga jutaan rupiah demi bisa memotret model cantik. Demi apa Coba?

Belum lagi jika melihat bagaimana para jurnalis foto bekerja. Mereka rela menantang maut demi mendapatkan foto eksklusif. Contohnya, kala jurnalis foto ditugaskan liputan bencana alam seperti gunung meletus. Apa yang dilakukannya terkadang tidak masuk akal. Disaat semua orang mengungsi, tanpa pikir panjang fotografer jurnalis ini malah melenggang naik gunung.

Jika dipikir-pikir, berapa sih gaji wartawan kok segitunya? Tapi itulah namanya hobi. Pekerjaan yang dijadikan hobi atau hobi yang dijadikan pekerjaan. Selama hobinya tersalurkan ditambah lagi adanya apresiasi dari kantornya bekerja, maka apapun bakal diterjang.

Pelajari Teknik Dasar Fotografi

Ibarat “The Man Behind the Gun", itulah fotografi. Secanggih apapun kamera, hasil tergantung dari seseorang yang berada di belakangnya. Untuk itu sudah menjadi keharusan bagi fotografer agar menguasai teknik dasar fotografi.

Bicara teknik dasar fotografi sebenarnya sudah banyak yang mengulas. Sama halnya dengan mengenali jenis kamera, penguasaan terhadap teknik dasar sangat menentukan kualitas foto yang dihasilkan. Antara penguasaan kamera dan teknik dasar tidak bisa dipisahkan.

Misalkan anda pengen bikin foto bokeh. Maka sebelum memotret harus menentukan berapa diafragmanya terlebih dulu agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Bokeh dalam fotografi merupakan efek yang mengacu pada area gambar yang tidak fokus, terutama area yang sangat buram. Namun jika anda menggunakan kamera hape, tinggal pilih fitur yang terpaut di dalamnya.

Hemat saya, di antara sekian banyak teknik dasar fotografi seperti Macro, Freezing, Zooming, Panning, Siluet, Bulb, High Speed, dan nama-nama keren lainnya, foto yang sukses adalah foto yang terlihat rapi dan presisi.

Lantas bagaimana memproduksi foto yan rapi dan presisi? Ini tidak susah kok. Anda cukup menentukan sudut pengambilan objek atau angle foto. Teknik pengambilan gambar ini sendiri merupakan teknik dasar fotografi yang dibutuhkan untuk menciptakan foto-foto yang menarik dan berkualitas.

Teknik Pengambilan Gambar

1. High Angle

High Angle merupakan proses pengambilan objek dengan sudut yang diambil lebih tinggi dari objek tersebut. Di mana, pengambilan objek dari atas bertujuan untuk menonjolkan komposisi dengan leluasa ke dalam frame yang akan dipotret dengan menghasilkan objek kecil.

Meskipun High Angle akan memberi kesan lemah, inferior dan sepi, namun foto yang dihasilkan terlihat lebih terfokus, sederhana serta pas pada porsinya.

Efek dari bidikan High Angle juga dapat menyampaikan ciri khas atau aktivitas yang sedang dilakukan oleh objek tersebut tanpa menghilangkan latar belakang di sekitarnya.

Banyak hal yang bisa dapat dibidik dengan memanfaatkan teknik ini termasuk fotografi portrait, street photography hingga portrait landscape.

Bagi yang tertarik mencoba teknik ini, maka disarankan untuk melengkapi kamera dengan monopod atau remote control sebagai pengganti shutter.

2. Low Angle

Low Angle yang merupakan teknik pengambilan gambar dengan menempatkan posisi kamera lebih rendah dari pada objek foto atau pengambilan sudut dari bawah ke atas. Dengan sudut pengambilan seperti ini, maka objek tersebut akan terlihat lebih elegan, tangguh, kuat, dominan serta mewah.

Sudut pengambilan gambar juga paling sering digunakan pada tipe fotografi cityscape, yaitu jenis fotografi yang memotret keindahan dari sudut pandang perkotaan serta suasana khas, seperti objek gedung-gedung bertingkat untuk menonjolkan objek tersebut.

Teknik pengambilan sudut ini cukup digemari karena Low Angle dengan komposisi yang akurat dapat menghasilkan dimensi objek yang terlihat lebih kuat.

Apalagi, jika sang fotografer menggunakan lensa wide angle dengan diameter 28 mm atau 35 mm. Jika tertarik untuk membidik objek dengan teknik ini, maka sangat disarankan untuk jangan takut dalam bereksperimen. Tidak sedikit fotografer yang rela berbaring di tanah demi menghasilkan gambar atau foto mengagumkan.

3. Eye Angle

Angle foto keren yang pertama adalah Eye Angle atau sudut pandang normal. Sudut pengambilan gambar ini merupakan teknik yang sering digunakan oleh para fotografer maupun pemula.

Dengan menerapkan angle ini, maka lensa kamera harus membidik secara sejajar dengan tinggi objek yang akan dipotret. Mengingat sudut pengambilan ini normal, maka hasil foto akan kurang lebih sama dengan apa yang terlihat dengan mata dalam keadaan normal.

Adapun teknik eye normal atau bidikan normal angle ini lebih sering diterapkan dalam memotret objek hidup, seperti human interest atau manusia dengan segala aktivitas yang dilakukannya.

Wajah manusia atau objek tersebut akan lebih terlihat, termasuk juga senyuman, sorot mata serta kerutan wajah. Hasil pemotretan gambar eye level pun dinilai mampu menampilkan ciri khas objek yang sedang difoto.

4. Bird Eye Level

Sama seperti High Angle, Bird Eye Level merupakan teknik pengambilan gambar dengan memanfaatkan sudut pandang burung yang sedang terbang. Oleh karena itu, proses pengambilan dengan sudut pandang ini harus dilakukan lebih tinggi dari objek bidikan.

Biasanya, foto-foto akan diambil dari tempat dengan ketinggian yang terbilang tinggi, seperti di atas gedung, helikopter, tower, hingga pesawat terbang.

Namun pada era digitalisasi ini, fotografer dapat dengan mudah menghasilkan Bird Eye Level dengan menggunakan drone. Selain itu, jika High Angle akan berfokus pada satu objek saja, teknik Bird Eye ini memiliki cakupan kamera yang mampu menangkap dinamika dari berbagai objek di bawahnya.

Di mana, frame Bird Eye akan menghasilkan presentasi gambar lebih luas meskipun tidak terlalu mendetail seperti High Angle.

Pada umumnya, teknik ini selalu digunakan untuk mengambil gambar landscape, pemandangan perkotaan, formasi tertentu, atau gambaran keadaan sekitar secara ringkas. Maka tidak jarang teknik ini dapat ditemukan pada shot awal sebuah film.

Itulah 4 contoh anggle fotografi. Masih banyak lagi teknik-teknik pengambilan foto yang bisa anda coba. Namun perlu dicatat, foto yang bagus dan menarik adalah foto yang berbeda dengan foto karya orang sebelumnya.

Pahami Komposisi Fotografi

Jika anda pengen beda, anda bisa mencoba menerapkan komposisi fotografi. Komposisi ini ibarat membuat sambal. Disana ada sejumlah unsur yang diracik agar lidah bergoyang. Dalam karya foto, ini menjadi tantangan tersendiri bagi fotografer. Harus lebih jeli terhadap unsur sekitar objek foto.

Sejumlah pakar menyebut, komposisi adalah cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, bentuk, warna, dan gelap terang. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact (kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang kita inginkan untuk berekspresi dalam foto).

Ada beberapa kompisisi fotografi

1. Keseimbangan

Keseimbangan gambar dalam satu frame menjadi hal yang harus diperhatikan agar enak dipandang. Tempatkan objek yang anda foto berada di tengah, kiri atau kanan. Tapi perhatikan juga arah objek fotonya ya. Baik ketika membidik orang atau benda mati, usahakan tidak ada ruang kosong yang membuat foto keluar frame.

2. Framing

Framing adalah membingkai objek utama di kelilingi dengan elemen lain dalam foto. Salah satu manfaat menggunakan framing adalah mata para penonton akan focus pada objek foto. Selain itu framing juga memberikan efek ruang yang tajam pada foto yang kita hasilkan.

3. Perspektif

Perspektif adalah teknik pengambilan gambar dengan memanfaatkan efek jauh dekat yang dihasilkan oleh lensa sehingga menimbulkan suatu dimensi yang sangat menawan.

Prinsip dalam komposisi Perspektif adalah memanfaatkan efek proporsi dan dimensi yang ditimbulkan untuk memperkuat dan mengarahkan mata kita atau menampilkan perspektif yang berdiri sendiri sebagai bentuk keindahan komposisi.

Hal ini bisa anda peroleh dengan pengaturan angle dan jarak yang tepat sehingga bisa mendapatkan foto yang berdimensi.

Komposisi foto ini biasanya banyak dipakai saat memotret pantai, sungai atau rel kereta api. Foto yang dihasilkan memberikan kesan yang tidak terhingga.

4. Foreground Background

Komposisi ini mudah akan tetapi banyak fotografer lupa saat memotret. Padahal, jika anda menerapkan foreground dan background, pesan gambar yang anda hasilnya cukup kuat.

Misal jika anda ingin memotret kemiskiman. Maka anda bisa membuat perbandikan antara yang kaya dan miskin. Contohnya, jika perbandingan itu sebuah bangunan atau hunian, maka pilihlah Foreground rumah tidak layak dengan latar belakang rumah mewah.

Itulah sedikit teori fotografi dasar yang bisa anda coba praktekkan. Masih banyak lagi teori-teori fotografi yang lebih lengkap yang bisa anda baca di buku atau internet.

Namun perlu dicatat secanggih apapun alat, skil lebih penting. 

 

 

 

 

Editor : Alim Perdana