PASURUAN – Gelombang digitalisasi kini merambah sektor mikro di jantung Kota Pasuruan. Puluhan pelaku usaha kecil yang selama ini bergantung pada pasar fisik, kini mulai merombak model bisnis mereka dengan mengadopsi kecerdasan buatan (AI) dan teknik optimasi mesin pencari (SEO).
Langkah ini diambil sebagai strategi bertahan sekaligus menyerang di tengah ketatnya kompetisi ekonomi digital.
Baca juga: Pengabdian FEB UNAIR Bantu UMKM Perempuan Manggarsari Tingkatkan Daya Saing
Melalui inisiatif Indosat Empowering UMKM, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bersama Pemerintah Kota Pasuruan berupaya mendobrak kebuntuan pemasaran yang selama ini menjerat produk lokal.
Mereka membekali para pengusaha dengan kemampuan teknis untuk menaklukkan algoritma media sosial dan halaman utama Google.
EVP Head of Circle Java IOH, Fahd Yudhanegoro, memandang penguasaan teknologi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan syarat mutlak kenaikan kelas ekonomi.
"Melalui pelatihan yang praktis dan jaringan internet yang stabil, kami ingin UMKM Pasuruan menjadi motor pertumbuhan ekonomi daerah yang nyata," tegas Fahd, Senin (29/12/2025).
Dalam sesi pelatihan intensif di Gedung PLUT-KUMKM, para pakar dari Rumah Literasi Digital (RLD) membedah cara kerja pasar daring. Ali Masduki, salah satu mentor, mendemonstrasikan bagaimana AI mampu memangkas biaya produksi konten.
Produk rumahan kini bisa tampil sekelas merek global hanya dengan sentuhan aplikasi penyuntingan berbasis kecerdasan buatan.
Kepala Bidang Usaha Mikro Kota Pasuruan, Yudha Andri Asmara, menyebut transformasi ini adalah jawaban atas ketergantungan pada gerai fisik. Menurutnya, akses digital akan membuka keran pendapatan baru bagi warga.
Baca juga: Indosat Jamin Koneksi Lancar di Jawa Timur saat Nataru
"Visi kami adalah kemandirian. UMKM tidak boleh hanya ikut sosialisasi, tapi harus berkelanjutan membangun jejaring digitalnya sendiri," jelas Yudha.
Efeknya langsung terasa pada psikologi pelaku usaha. Anita Purnamawati, seorang pengusaha kuliner yang sudah memasuki usia lansia, membuktikan bahwa teknologi tidak mengenal batas umur.
Dari yang sebelumnya tidak memiliki akun Instagram, kini ia mahir menggunakan CapCut dan TikTok untuk memasarkan nasi box buatannya.
Kecepatan adaptasi ini didukung oleh infrastruktur yang mumpuni. Dalam praktik lapangan, para peserta langsung menggunakan layanan HiFi Air 75GB dari Indosat untuk melakukan live selling.
Baca juga: Indosat Percepat Pemulihan Jaringan dan Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak Banjir di Sumatera
Kecepatan internet menjadi pondasi penting; tanpa koneksi yang stabil, strategi SEO dan konten video yang hebat akan kehilangan momentumnya di pasar.
Secara makro, gerakan di Pasuruan ini menjadi bagian penting dari konstelasi ekonomi Jawa Timur. Dengan kontribusi Jatim yang mencapai 25 persen terhadap ekonomi Pulau Jawa, digitalisasi 4,6 juta UMKM di wilayah ini merupakan misi strategis untuk menciptakan ekonomi inklusif.
Harapan besar kini tertumpu pada keberlanjutan program. Juariyah, pengusaha telur asin lokal, berharap durasi pelatihan diperpanjang agar penguasaan aspek teknis pemasaran bisa lebih mendalam.
Baginya, setiap menit belajar digital adalah investasi untuk memperluas jangkauan pasar yang selama ini terbatas oleh jarak geografis.
Editor : Alim Perdana