oleh : Diday Rosadi
Ketum Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN)
ADA adagium di masyarakat yang mengatakan "ketika suami sudah mengizinkan istrinya berkarir di luar rumah, maka di saat itu pula seorang suami harus ikhlas melepaskan dari rumah".
Realitanya masih ada pria yang memegang prinsip kalau seorang istri kodratnya adalah mengurus rumah tangga, berikut anak dan suami. Sedangkan bekerja adalah tugas suami.
Namun di era modern ini, kewajiban istri bekerja di rumah menjadi hal yang semakin langka. Saat ini, sudah sangat mafhum perempuan bekerja dan meniti karir di luar rumah.
Bahkan tak sedikit perempuan yang sukses meniti karir dengan memegang jabatan publik, seperti kepala daerah, anggota parlemen dan menteri.
Satu diantaranya adalah Dr. Lia Istifhama atau kerap disapa Ning Lia. Ia adalah Senator RI dari Daerah Pemilihan Provinsi Jawa Timur peraih mandat dari 2.739.123 warga Jawa Timur.
Lia bukan sekedar Senator yang menjadi ibu bagi masyarakat Jawa Timur yang memilihnya pada Pemilu 2024. Secara lahiriah, perempuan cantik berusia 41 tahun itu juga adalah ibu bagi anak-anaknya, Akmal dan Zahir.
Tentu ia memahami ada konsekuensi yang ia pahami saat melangkah menjadi pejabat publik.
Satu diantaranya jauh dari keluarga. Apalagi sebagai Anggota DPD RI yang mewakili Jawa Timur di pusat. Lia harus berkantor dan bersidang di Senayan.
Namun Lia punya prinsip kuat menjaga keseimbangan sebagai ibu sekaligus pejabat publik. Ia pun memilih bersusah payah bolak-balik Surabaya - Jakarta demi bisa tetap dekat dengan anak-anaknya. Tentu hal itu pun menguras koceknya.
Baca juga: Begini Potret Senator Lia Istifhama Nikmati Pesona Pantai Kelapa Tuban
Padahal, mayoritas koleganya di Senayan memilih menetap di Jakarta seusai resmi dilantik sebagai Anggota DPD RI/MPR RI.
Meski pun ada tempat tinggal di Jakarta. Lia tetap memilih sering di Surabaya. Tentunya ketika tidak ada jadwal persidangan di Jakarta.
Tentu keputusannya itu membuat istri Muhammad Arief Fauzi itu harus wara-wiri Jakarta - Surabaya dan Surabaya - Jakarta untuk menjalankan aktifitasnya sebagai Anggota DPD RI.
Kondisi itu tentu tak hanya melelahkan secara fisik. Secara politis juga mengurangi interaksi dengan mitra kerja di Kementerian dan Lembaga.
Ning Lia pernah berkisah anak-anaknya saat ini bersekolah di Pondok Pesantren Khadijah, Surabaya. Meski demikian, tidak membuat dirinya tega untuk meninggalkan rumah.
Baca juga: Pemprov Jatim Raih Dua Penghargaan Bergengsi, Lia Istifhama Apresiasi Capaian Ketenagakerjaan
Menurut Lia, dengan keberadaannya di Surabaya bisa terlibat langsung dalam tumbuh kembang anak. Ia pun bisa mencurahkan perhatian kepada anak-anak, sekaligus ibunya, Hj. Aisyah yang merupakan kakak kandung Gubernur Khofifah.
Karena alasan itu lah, putri KH. Masykur Hasyim itu sampai hari ini masih Istiqomah menetap di Surabaya. Namun keputusannya itu tak mengurangi produktifitasnya sebagai Anggota DPD RI, baik di Komite III mau pun di Panitia Perancang Undang Undang (PPUU).
Faktanya, legitimasi dari publik disematkan kepadanya. Mulai Legislator Inspiratif hingga Politisi paling populer dan disukai masyarakat Jawa Timur versi lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI).
Lia Istifhama adalah contoh nyata Kartini Modern yang menjaga keseimbangan antara tanggung jawab publik dengan keluarga. Ia Senator tapi tetap memilih menjadi Ibu.
Selamat Hari Ibu untuk para perempuan mandiri di Indonesia..
Editor : Diday Rosadi