Konten Kreator Adimas Firdaus Atau Resbob Terancam 6 Tahun Penjara Akibat Ujaran Kebencian

Reporter : AM Lukman J
Adimas Firdaus alias Resbob memohon maaf setelah kontennya menjadi kontroversi. Foto: Tangkapan Layar video

SURABAYA – Nama Adimas Firdaus alias Resbob kembali menjadi perbincangan luas publik setelah sebuah potongan video siaran langsungnya beredar di media sosial. Dalam video tersebut, Resbob diduga melontarkan ujaran bernada kasar yang menyinggung suku Sunda serta pendukung klub Persib Bandung, Viking.

Video itu dengan cepat menyebar dan menuai kecaman dari berbagai kalangan, terutama masyarakat Jawa Barat. Banyak pihak menilai ucapan Resbob telah melampaui batas kebebasan berekspresi karena mengandung unsur penghinaan dan kebencian berbasis identitas.

Atas perbuatannya, Resbob terancam jerat hukum serius. Ia disangkakan melanggar Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), yang mengatur larangan penyebaran informasi bermuatan kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), dengan ancaman pidana maksimal enam tahun penjara.

Sosoknya Penuh Kontroversi

Resbob sejatinya bukan figur asing dalam pusaran polemik dunia maya. Ia dikenal kerap menghadirkan konten provokatif yang memancing emosi penonton. Gaya bicara ceplas-ceplos, nada tinggi, hingga penggunaan kata-kata kasar menjadi ciri khas yang melekat pada dirinya.

Dalam beberapa kesempatan, Resbob bahkan mengakui bahwa pendekatan tersebut sengaja dipilih sebagai strategi konten.

“Penonton Indonesia suka drama. Kalau enggak ada konflik, enggak ramai,” ujar Resbob dalam salah satu siaran langsungnya yang sempat viral.

Namun, publik menilai kali ini kontroversi yang muncul telah melewati batas hiburan, karena menyentuh isu sensitif dan identitas kelompok tertentu.

Sosok Resbob dan Awal Popularitasnya

Adimas Firdaus mulai dikenal luas publik setelah sering muncul bersama sang adik, Muhammad Jannah alias Bigmo, seorang kreator konten yang dikenal ramah dan fokus pada dunia gaming. Berbanding terbalik dengan Bigmo, Resbob justru tampil dengan persona yang lebih agresif dan konfrontatif.

Ia aktif di berbagai platform, seperti YouTube Rgbgob dan TikTok, dengan konten siaran langsung yang kerap diwarnai perdebatan sengit. Popularitasnya meroket seiring dengan kontroversi yang ia ciptakan.

Dosen Sosmed, Zarnuzi Fustatul, atau akrab disapa Mas ZAR mengemukakan komentarnya, dan menilai fenomena Resbob mencerminkan sisi gelap ekonomi perhatian di platform digital.

“Konten ekstrem memang cepat viral, tapi risikonya besar. Ketika provokasi menyentuh SARA, konsekuensinya bukan lagi sekadar kehilangan penonton, melainkan persoalan hukum,” tegasnya, Rabu (17/12/2025).

Editor : Amal Jaelani

Wisata dan Kuliner
Berita Populer
Berita Terbaru