PONOROGO – Masih dalam suasana semangat HARI Santri 2025, riuh sorak sorai penonton di Stadion Darussalam Gontor, Ponorogo, menjadi saksi sebuah laga yang lebih dari sekadar pertandingan sepak bola.
Di tengah teriknya matahari, para alumni Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo dari berbagai penjuru dunia berkumpul, bukan hanya untuk berebut gelar juara, tetapi juga untuk merayakan persaudaraan abadi yang tumbuh dari satu alma mater.
Baca juga: Pengundian Umroh Gratis dari Samira Travel, 1000 Jamaah Antusias Penuhi Hotel Surabaya Suite
Turnamen Sepak Bola 100 Tahun Gontor Antar PC IKPM Sedunia ini menjadi salah satu rangkaian acara dalam peringatan satu abad Pondok Modern Darussalam Gontor dan Hari Santri 2025.
Ajang ini diikuti oleh puluhan Pengurus Cabang Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) dari seluruh Indonesia dan mancanegara.
Dalam partai final yang berlangsung penuh semangat, tim PC IKPM Surodioarjo (Suroboyo Sidoarjo) berhasil menaklukkan IKPM Banten dan keluar sebagai juara turnamen. Sementara posisi ketiga diraih oleh IKPM Jakarta, Minggu (26/10/2025).
Salah satu alumni, asal Surabaya Nafi Unnas, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kompetisi olahraga, namun juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi, memperkokoh ukhuwah, dan menumbuhkan kembali semangat loyalitas antar alumni.
Baca juga: Apa Itu Badal Umrah? Ternyata Begini Tata Cara Pelaksanaannya
“Turnamen ini di selenggarakan untuk mempererat tali silaturahmi, memperkokoh ukhuwah, dan menumbuhkan kembali semangat loyalitas antar alumni lintas generasi,” ujarnya.
Lebih dari itu, berbagai kegiatan pendukung seperti coaching clinic, talk show olahraga dan dakwah, hingga malam silaturahim alumni turut memeriahkan rangkaian acara. Semua disatukan oleh satu semangat, bahwa nilai-nilai Gontor tak hanya hidup di kelas dan masjid, tetapi juga di lapangan hijau.
Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH. Hasan Abdullah Sahal, dalam sambutannya menuturkan bahwa olahraga, khususnya sepak bola yang memiliki filosofi yang sejalan dengan pendidikan di Gontor.
Baca juga: Perjalanan Ritual Umroh, Kenikmatan Jalan Menuju Ampunan dan Surga
“Sepak bola itu strategi, perjuangan, dan kerja sama. Nilai-nilai itu mencerminkan semangat santri dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Dari Ponorogo, gema semangat ukhuwah dan sportivitas itu menggema ke seluruh penjuru dunia, menandai satu abad Gontor sebagai pusat lahirnya generasi yang tangguh, berilmu, dan berjiwa sportif. Turnamen ini menjadi bukti nyata bahwa santri tak hanya piawai dalam ilmu dan dakwah, tapi juga berprestasi dalam arena perjuangan dan persaudaraan.
Editor : Amal Jaelani