BATAM - Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui program pengabdian masyarakat (Pengmas) di Pulau Belakang Padang, Batam. Kegiatan ini merupakan bagian dari Airlangga Community Development Hub (ACDH) 2025, yang merupakan kelanjutan dari program yang telah berjalan sejak 2022.
Kegiatan ACDH yang berlangsung dari 17 hingga 19 September 2025 ini diketuai oleh Irfan Wahyudi, S.Sos., M.Comms., Ph.D., dan diikuti oleh hampir seluruh fakultas di Unair.
Baca juga: Tutup PKKMB, Rektor UNAIR Tekankan Mahasiswa Baru Tunjukkan Potensi Terbaik
Tim Fakultas Farmasi berkontribusi dengan memberikan edukasi kepada masyarakat Kecamatan Belakang Padang tentang pengelolaan dan penggunaan obat modern serta obat tradisional yang tepat.
Program ini selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), meliputi pengentasan kemiskinan, kesehatan dan kesejahteraan, serta pertumbuhan ekonomi yang layak.
Edukasi Obat Tradisional dan DAGUSIBU
Kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Belakang Padang pada 18 September 2025 ini didanai oleh RKAT Fakultas Farmasi Unair tahun anggaran 2025. Prof. Dr. apt. Wiwied Ekasari, M.Si, dan apt. Arie Sulistiyarini, S.Si., M.Pharm., memimpin kegiatan ini dengan melibatkan kader-kader posyandu dan PKK Kecamatan Belakang Padang.
"Masyarakat Belakang Padang masih awam tentang pengelolaan dan penggunaan obat modern. Selain itu, mereka juga telah memulai membuat sentra TOGA (Tanaman Obat Keluarga), sayur, dan lele, namun belum memiliki pemahaman yang tepat tentang pengelolaannya," ujar Prof. Wiwied Ekasari.
"Kami berharap edukasi ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan masyarakat dan mendukung perekonomian keluarga," sambungnya.
Baca juga: Kenaikan Tarif Ojol, Solusi Atau Cara Baru Jadi Miskin?
Acara dimulai dengan penyuluhan tentang pengenalan jenis-jenis tanaman obat dan cara membuat ramuan obat yang benar sesuai dengan tujuan pengobatan. Kemudian, dilanjutkan dengan materi tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) obat modern. Sesi ini bertujuan agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan obat-obatan.
Para peserta yang hadir menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap kegiatan ini. Banyak pertanyaan diajukan selama acara berlangsung, menunjukkan minat dan keinginan untuk belajar lebih lanjut.
Ketua Forum Kader Posyandu Kecamatan Belakang Padang, Muhammad Suwardi, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kegiatan ini. Ia berharap kegiatan serupa dapat berkesinambungan.
Baca juga: Tunjungan Bukan Hanya Wisata, Ini Kisah di Baliknya Versi Tim PKM UNAIR
"Sentra TOGA yang kami miliki masih baru dan belum tertata dengan baik. Kami memerlukan pendampingan yang berkelanjutan," ungkapnya.
Tim Pengmas Fakultas Farmasi Unair juga memberikan kenang-kenangan dan buku kepada perwakilan kader Posyandu dan PKK untuk mendukung pengembangan Sentra TOGA di Belakang Padang.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang obat tradisional dan modern, serta mendorong pemanfaatan TOGA secara optimal untuk kesehatan dan perekonomian keluarga.
Editor : Alim Perdana